Ini Empat Agenda Penting Yang Akan Dibahas Di RUPS-LB BRK

id ini empat, agenda penting, yang akan, dibahas di, rups-lb brk

Ini Empat Agenda Penting Yang Akan Dibahas Di RUPS-LB BRK

Pekanbaru (Antarariau.com) - Bank Riau-Kepulauan Riau akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPS-LB, yang akan membahas empat agenda penting untuk kelangsungan bank pemerintah daerah itu.

Direktur Utama Bank Riau-Kepulauan Riau (BRK), Irvandi Gustari, di Pekanbaru, Kamis, mengatakan pelaksanaan RUPS-LB akan dilangsungkan setelah RUPS Tahunan 2016 pada 3 Maret di Kota Pekanbaru.

Agenda pertama adalah penetapan satu komisaris yang masih kosong. Irvandi mengatakan, ada empat kandidat komisaris yang sudah lulus penilaian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Komisaris kita baru dua, seharusnya tiga. Calon yang sudah lolos dari OJK akan disahkan oleh pemegang saham," katanya.

Kemudian, agenda kedua adalah pembahasan tentang kekosongan dua direktur BRK. Selama delapan bulan terakhir, lanjutnya, BRK belum memiliki direktur dana dan jasa, serta direktur syariah.

Nama-nama kandidat hingga kini masih dalam penilaian di OJK. Ada dua kandidat dari internal BRK dan dua dari luar bank tersebut. "Lamanya bukan di OJK tapi karena dari calon-calon itu yang persyaratannya belum lengkap, sehingga dikembalikan lagi oleh OJK," katanya.

Menurut dia, di dalam RUPS-LB nanti pemegang saham diharapkan bisa langsung secara otomatis menerima kandidat yang lolos penilaian OJK tanpa perlu digelar RUPS-LB lagi. "Sehingga yang lulus OJK akan langsung disahkan," katanya.

Kemudian, agenda ketiga adalah membahas rencana pemisahan (spin off) divisi syariah BRK. Rencana ini perlu dibicarakan khusus karena butuh komitmen politik berupa payung hukum dari pemegang saham berupa Peraturan Daerah di Pemprov Riau dan Kepri.

Agenda keempat adalah pembahasan rencana penerbitan obligasi BRK pada tahun ini. Irvandi mengatakan, penerbitan obligasi tidak butuh Perda, cukup persetujuan pemegang saham.

Ia menjelaskan, BRK sudah saatnya menerbitkan obligasi sebagai sumber dana pendukung kredit pembiayaan jangka panjang. Sebabnya, selama ini sumber dana baru berasal dari deposito yang jangka pendek, dan tidak bisa mengimbangi pertumbuhan kredit pada lima tahun ke depan yang diperkirakan akan lebi tinggi dibandingkan pertumbuhan dana pihak ketiga.

"Apalagi rating (obligasi) kita A, sehingga harganya lumayan bagus. Kalau disetujui, maka bulan September tahun ini akan diluncurkan," kata Irvandi Gustari.