Pekanbaru (Antarariau.com) - Riau harus menggali berbagai potensi daerah untuk meningkatkan perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terkait dana bagi hasil (DBH) di sektor migas makin menurun.
"Berbagai potensi daerah itu, berasal dari sumber daya alam unggulan yang cukup banyak diantaranya sagu dan gula enau yang bisa berkembang dengan baik pada lahan gambut," kata Ketua Bappeda Riau Rachmad Rahim, di Pekanbaru, Kamis.
Ia mengatakan itu, terkait "kopi gula Melaka" yang laris di Malaysia padahal bahan bakunya berasal dari Riau yakni gula aren berasal dari pohon enau yang tumbuh di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, namun Riau belum mampu memanfaatkan tanaman asli daerah itu dengan maksimal.
Menurut dia, tanaman pohon enau menghasilkan banyak hal, yang menjadikannya populer sebagai tanaman yang serbaguna, terutama sebagai penghasil nira dan gula.
Gula aren, katanya, bisa diperoleh dengan menyadap tandan bunga jantan yang mulai mekar dan menghamburkan serbuk sari yang berwarna kuning. Tandan ini mula-mula dimemarkan dengan memukul-mukulnya selama beberapa hari, hingga keluar cairan dari dalamnya. Tandan kemudian dipotong dan di ujungnya digantungkan tahang bambu untuk menampung cairan yang menetes.
"Sedangkan cairan manis yang diperoleh dinamai nira, berwarna jernih agak keruh. Nira ini tidak tahan lama, maka tandan yang telah berisi harus segera diambil untuk diolah niranya; biasanya sehari dua kali pengambilan, yakni pagi dan sore,"katanya.
Setelah dikumpulkan, nira segera dimasak hingga mengental dan menjadi gula cair. Selanjutnya, ke dalam gula cair ini dapat dibubuhkan bahan pengeras (misalnya campuran getah nangka dengan beberapa bahan lain) agar gula membeku dan dapat dicetak menjadi gula aren bongkahan (gula gandu).
Untuk pengembangan usaha ini, katanya, perilaku enterpreneur harus dikembangkan di kalangan UMKM Riau agar mereka juga bisa bersaing apalagi MEA sudah berlangsung sejak setahun terakhir.
Ia mengakui bahwa selama ini, kendala utama bagi pengembangan UMKM adalah di sektor permodalan, bahan baku dan pemasaran.
"Diperlukan korporasi dari berbagai pihak untuk bisa mendidik pelaku UMKM di daerah ini sehingga mereka ke depan mampu berkontribusi untuk meningkatkan PAD," katanyadan menambahkan bahwa untuk membuka terobosan baru tersebut harus dibarengi dengan keinginan daerah membuka komunikasi dan membuka peluang kerjasama dengan berbagai pihak.
Berita Lainnya
Pemprov Riau Rasionalisasi Anggaran Dampak Penurunan DBH
13 November 2015 20:29 WIB
Program Strategis Bengkalis Tidak Terganggu Penurunan DBH
07 May 2015 8:58 WIB
Indonesia siap gali potensi kerja sama ekonomi dengan Amerika Latin-Karibia
15 October 2021 9:35 WIB
Komisi II DPRD Bengkalis gali potensi pengolahan ikan dengan cara khusus
23 March 2019 17:53 WIB
Maruarar Sirait, Gali Potensi BUdaya Nasional Dengan Pagelaran Seni Budaya Daerah
30 May 2016 8:58 WIB
Manfaatkan potensi daerah, Disdagkop Kampar latih 22 pelaku UMKM
14 November 2024 16:07 WIB
Hindari potensi konflik, Sumbar-Riau sepakati batas daerah Dharmaraya-Kuansing
30 September 2024 9:21 WIB
Mendagri: Potensi zakat Indonesia luar biasa, perlu optimalisasi di daerah
26 September 2024 12:46 WIB