Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Riau berencana merasionalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 sebagai konsekuensi penurunan dana bagi hasil minyak dan gas yang dipangkas oleh pemerintah pusat pada tahun ini sebesar Rp979 miliar.
"Kita sedang menimbang-nimbang program kerja mana yang akan dievaluasi untuk dibatalkan atau diagendakan untuk menutupi kekurangan itu," kata Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman kepada wartawan di Pekanbaru, Jumat.
Politisi yang akrab disapa Andi Rachman ini mengatakan Dana Bagi Hasil minyak dan gas (DBH Migas) yang semula diproyeksikan sebesar Rp4,106 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015, ternyata dipangkas 25,45 persen sehingga menjadi Rp3,127 triliun yang akan dicantumkan di APBD Perubahan.
Ia mengatakan, penurunan DBH migas merupakan imbas dari merosotnya harga minyak dunia. "Awalnya, harga minyak dunia pada posisi 105 dolar AS per barel. Namun, harga minyak dunia turun pada level 70 dolar AS per barel. Ini berimbas pada pengurangan DBH," katanya.
Selain mengevaluasi program kerja, ia mengatakan pihaknya juga berusaha memaksimalkan penerimaan dari sektor yang selama ini belum tergarap maksimal. Caranya, Dinas Pendapatan Daerah Riau diminta untuk melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi pada pemasukan dari pajak dan retribusi.
Sebabnya, Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga mengalami penurunan dari Rp3,656 triliun menjadi Rp3,407 triliun hingga triwulan III-2015. Karena itu, Pemprov Riau pendapatan Riau pada rancangan APBD-P mengalami penurunan Rp1,14 triliun atau berkurang 15 persen dari sebelumnya dari Rp8,71 triliun menjadi Rp7,407 triliun.
Meski pendapatan turun, lanjutnya, APBD-P 2015 secara keseluruhan bertambah menjadi Rp11,4 triliun atau meningkat dari anggaran murni yang sebesar Rp10,7 triliun. Andi mengatakan pemerintah akan menambah dari dana pendapatan lain sebesar Rp817,7 miliar dari sisa anggaran tahun sebelumnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Riau Viator Butarbutar meminta pemerintah setempat agar tidak berharap banyak dengan DBH migas. Ia menilai, Pemprov Riau harus bisa meningkatkan sumber pendapatan lain. DBH sektor Migas akan terus berkurang disertai kecenderungan turunnya harga minyak dunia.
"Pemerintah perlu memperbaiki struktur ekonomi dalam penarikan pajak dan retribusi," katanya.
Berita Lainnya
Pemprov Sumatera Barat gelar bursa kerja sediakan 1.500 lowongan
07 May 2024 16:39 WIB
Pemprov Riau diminta bantu penempatan pengungsi Rohingya
03 May 2024 18:40 WIB
Pemprov DKI catat seribu lebih pendatang baru tiba di Jakarta usai arus balik
23 April 2024 14:52 WIB
Pemprov Riau-PTPN IV Regional III selaraskan program
21 April 2024 17:07 WIB
Relokasi guru PPPK Pemprov Riau tak dipungut biaya
20 April 2024 16:07 WIB
PT Freeport Indonesia setor Rp3,35 triliun kepada Pemprov Papua Tengah
17 April 2024 16:12 WIB
Di Kuansing, Asisten I Pemprov Riau ajak menabung di BRK Syariah
01 April 2024 13:45 WIB
Pemprov Riau salurkan berbagai bantuan ramadhan di Kepulauan Meranti
31 March 2024 7:21 WIB