Pilkada Kampar Dijaga Ketat Ratusan Personel Kepolisian

id pilkada kampar, dijaga ketat, ratusan personel kepolisian

Pilkada Kampar Dijaga Ketat Ratusan Personel Kepolisian

Pekanbaru (Antarariau.com) - Kepolisian Resor Kampar menyatakan sebanyak 605 personel polisi gabungan dari Polda Riau dan Polres Rokan Hulu siap mengamankan pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati di Kabupaten Kampar.

"Pengamanan ini merupakan ujian dan taruhan Polri dalam mengemban kepercayaan masyarakat sebagai pemelihara Kamtibmas," kata Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi di Pekanbaru, Senin.

Edy menjabarkan, 605 personel polisi tersebut terdiri dari 345 Polres Kampar, 230 personel Bawah Kendali Operasi Polda Riau serta 30 BKO Polres Rokan Hulu.

Ia menekankan bahwa saat ini Polres Kampar yang terus berkoordinasi dengan Kodim 0313/Kampar serta seluruh pemangku kepentingan fokus melakukan pengamanan Pilkada.

"Untuk itu diharapkan kepada seluruh personil yang ditugaskan agar menjalankan amanah ini dengan serius serta sungguh-sungguh," tegasnya.

Sementara itu, guna menjamin efektivitas dan efisiensi pengamanan serta memperkecil potensi gangguan keamanan ketertiban masyarakat, Polres Kampar menerapkan pola pengamanan yang mengedepankan upaya preemtif dan preventif.

Lebih jauh, ia menjelaskan pengamanan yang telah disiapkan tersebut diarahkan kepada orang-orang dan lembaga yang terlibat dalam Pilkada. Selanjutnya logistik dan seluruh barang yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pilkada serta tempat berlangsungnya seluruh kegiatan.

Ia juga menekankan kepada jajarannya untuk menjaga netralitas dan profesionalitas dalam pelaksanaan tugas, serta laksanakan tugas dengan penuh rasa tanggungjawab dengan selalu menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak asasi manusia.

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kampar diikuti lima pasang calon. Dari calon perseorangan ada Rahmat Jevary Juniardo yang berpasangan dengan Khairuddin Siregar.

Sedangkan dari jalur parpol ada Muhammad Amin-Muhammad Saleh diusung Partai Demokrat dan Hati Nurani Rakyat. Lalu Zulher-Dasril Affandi diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Amanat Nasional dan PKPI.

Terakhir Aziz Zaenal-Catur Sugeng Susanto mendapatkan dukungan dari enam partai di antaranya Partai Golongan Karya, Partai Persatuan Pembangunan, Nasional Demokrat, Gerakan Indonesia Raya, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Kebangkitan Bangsa.