Dumai, Riau (Antarariau.com) - Pengawasan terhadap Rumah Tahanan Negara Kota Dumai diperketat di pintu masuk dan setiap barang bawaan pembesuk warga binaan diperiksa menyeluruh untuk mengantisipasi masuknya narkotika dan benda terlarang lainnya.
Kepala Rutan Dumai Edi Mulyono, Selasa mengatakan, penjagaan pintu masuk diperkuat dengan menambah tiga petugas jaga agar pengawasan lebih maksimal dan memastikan barang bawaan pembesuk tahanan aman.
"Setiap hari rutan dikunjungi sekitar 400 pembesuk tahanan dan kita tidak ingin ada barang terlarang masuk. Karena itu penjagaan semakin diperketat," kata Edi.
Pengetatan pengawasan juga untuk mengantisipasi masuknya narkotika ke rutan sehingga dilakukan penggeledahan menyeluruh guna memutus rantai peredaran barang haram tersebut.
Untuk antisipasi penyelundupan narkotika, petugas rutan meningkatkan pengamanan pada pintu pos kedua dengan tiga penjaga dan bertugas menggeledah barang bawaan pengunjung.
"Kita juga berkoordinasi dengan aparat terkait untuk mencegah peredaran narkotika sebagai bentuk komitmen rutan bersih dari narkoba dan menindak tegas pelaku terlibat," kata kepala rutan.
Pengawasan rumah pembinaan bagi warga terkena sanksi hukuman negara ini dilakukan juga dengan rutin mengadakan razia mendadak ke blok sel tahanan untuk memastikan penghuni tidak memiliki barang dilarang.
Namun ketika diadakan razia mendadak, petugas masih menemukan sejumlah telepon genggam dan alat lain milik warga binaan dan karena dilarang maka selanjutnya dilakukan penyitaan.
"Razia mendadak kita adakan untuk mencegah warga binaan memiliki telepon genggam dan barang terlarang lain dan jika ditemukan maka akan disita," katanya.
Saat ini jumlah warga binaan di Rutan Dumai mencapai 820 orang, terdiri 598 narapidana dan 222 tahanan, dengan sebagian besar penghuni terlibat kasus narkotika.
