Tembilahan, (Antarariau.com) - Beberapa perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Indragiri Hilir mengolah kelapa menjadi beragam produk sebagai upaya untuk mengembangkan perkelapaan di daerah itu.
"Upaya yang dilakukan Bupati Inhil HM Wardan untuk mengembangkan perkelapaan tidak sia-sia. Saat ini ada empat perusahaan besar yang berinvestasi di Indragiri Hilir yang khusus menggarap potensi kelapa," kata Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir Tantawi Jauhari di Tembilahan, Jumat.
Empat perusahaan itu diantaranya ialah PT.Pulau Sambu Kuala Enok dengan jenis usaha Coconut Oil (Minyak Kelapa), Coconut Extraction Pellets (Pelet Bungkil Kelapa), PT.Pulau Sambu, Sungai Guntung yang memproduksi Coconut Oil (Minyak Kelapa), Coconut Cream (Santan Kelapa), Coconut Water (Air Kelapa Dalam Kemasan), dan Dessicated Coconut (Kelapa Parut Kering).
"Kemudian ada PT. Riau Sakti United Plantation, Pulau Burung (memiliki kebun sendiri seluas 7.679,2 hektar) yang memproduksi Coconut Oil (Minyak Kelapa), Coconut Cream (Santan Kelapa), Dessicated Coconut (Kelapa Parut Kering). Lalu ada PT PT. Kokonako, Pulau Palas yang juga memproduksi Coconut Oil (Minyak Kelapa), Dessicated Coconut (Kelapa Parut Kering), serta Coconut Extraction Pellets (Pelet Bungkil Kelapa)," terangnya.
Selanjutnya PT Inhil Sarimas Kelapa yang berlokasi di Desa Sungai Gantang Kecamatan Kempas, yang lebih besar skala produksinya yaitu Coconut Oil (Minyak Kelapa), Coconut Cream (Santan Kelapa), Coconut Water (Air Kelapa Dalam Kemasan), Coconut Powder (Tepung Kelapa), Coconut Shell Activated Carbon (Karbon Aktif Tempurung Kelapa), Coconut Fibre (Serat Sabut Kelapa), dan Coconut Extraction Pellets (Pelet Bungkil Kelapa).
"Namun, meski demikian, Indragiri Hilir hingga saat ini masih terbuka dalam menerima investasi untuk mengembangkan potensi perkebunan lain," katanya. (ADV)