Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Perkebunan Provinsi Riau menyatakan tidak ada perusahaan perkebunan yang membakar lahan sehingga diminta kepada berbagai pihak untuk tidak terlalu memojokkan.
"Jangan dipojokkan perusahaan karena tak ada satu pun perusahaan yang bakar kebun. Memang ada kebakaran di konsesi perusahaan, tapi itu di luar Hak Guna Usaha (HGU)," kata Kepala Disbun Riau, Zulher di Pekanbaru, Kamis.
Hal itu dikatakannya saat penandatanganan kerjasama PT Bhumireksa Nusa Sejati dengan Universitas Riau dalam mengantisipasi kebakaran lahan. Dalam kesempatan itu juga digelar diskusi panel dengan pembicara dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan beberapa akademisi terkait karhutla.
Meskipun begitu, dia mengakui bahwa memang ada persoalan antara masyarakat dengan perusahaan. Dia mencontohkan kebakaran terjadi di Tembilahan berjarak 100 meter dari perusahaan.
Pada saat itu, lanjut dia, masyarakat menuding itu disebabkan oleh perusahaan. Bahkan para petani setempat membawa parang sehingga menimbulkan ketegangan.
"Akhirnya dengan pendekatan kekeluargaan itu bisa diatasi bahkan bersama-sama memadamkan api. Kebakaran terjadi di konsesi perusahaan, tapi itu di luar HGU
mereka," katanya.
Saat ini di Riau, kata dia, dari 384 perusahaan, 12 diantaranya sudah memiliki sumber daya manusia dan peralatan yang mencukupi untuk mencegah karhutla. Salah
satunya, sebut dia, termasuk PT BNS yang merupakan bagian dari Grup Minamas Plantation.
PT BNS sendiri dalam upaya mengantisipasi kebakaran lahan melakukan kerjasama dengan Universitas Riau. Bentuknya dilakukan dengan pembinaan dan pelatihan bagi regu pemadam kebakaran perusahaan dan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang dibentuk pemerintah setempat.
Presiden Direktur Minamas Plantatation, Mohd Ghozali Yahaya mengharapkan kerjasama tersebut memberikan solusi jangka panjang dan berkelanjutan bagi seluruh pemagku kepentingan sehingga tidak merugikan kesehatan masyarakat dan berdampak buruk pada lingkungan.
"Minamas Plantation berpegang teguh pada kebijakan "zero burning" di seluruh wilayah operasional perusahaan," ungkapnya.