Pemerintah Riau remajakan sawit tahun 2023 seluas 10.550 Hektare

id Disbun Riau

Pemerintah Riau remajakan sawit tahun 2023 seluas 10.550 Hektare

Seorang petani sedang memanen Tandan Buah Segar (TBS) pohon sawit. ANTARA

Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Perkebunan provinsi Riau tahun 2023 mendapatkan target Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) seluas 10.550 Hektare (Ha) guna menggantikan tanaman kelapa sawit yang sudah tidak lagi produktif.

"Program peremajaan sawit seluas 10.550 Ha tersebut terbagi untuk 10 kabupaten/kota di Riau kecuali Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kepulauan Meranti," kata Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli dalam keterangannya di Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan, target PSR untuk kabupaten Kampar tercatat seluas 1.500 Ha, Kabupaten Rokan Hulu seluas 2.000 Ha, di Kabupaten Rokan Hilir seluas 450 Ha, dan untuk Kabupaten Pelalawan seluas 3.200 Ha, serta Kabupaten Siak seluas 1.000 Ha.

Berikutnya program PSR untuk Kabupaten Bengkalis seluas 500 Ha, Kabupaten Kuantan Singingi seluas 450 Ha, Kabupaten Indragiri Hulu seluas 500 Ha, Kabupaten Indragiri Hilir seluas 450 dan Kota Dumai seluas 500 Ha.

"PSR bertujuan untuk penggantian tanaman kelapa sawit yang sudah tidak lagi produktif dan bukan membuat perkebunan sawit baru. Untuk PSR ini pemerintah pusat menganggarkan Rp30 juta per hektare yang sebelumnya Rp25 juta," katanya.

Ia menjelaskan untuk satu petani maksimal mendapatkan bantuan empat hektare sedangkan dana itu berasal dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sedangkan sumber dana berasal dari pungutan ekspor.

Peremajaan sawit penting sebagai upaya untuk mempertahankan eksistensi, produksi dan produktivitas serta solusi untuk mengatasi permasalahan tanaman kelapa sawit yang telah memasuki masa tidak produktif lagi atau sawit sudah berumur di atas 25 tahun.

"Jadi meskipun tanaman sudah tua kemudian mati, maka produksinya akan dilanjutkan oleh hasil dari tanaman yang masih muda," demikian Zulfadli.