Kementerian P2MI cegah lima warga Jakarta jadi calon pekerja ke Kamboja dari Dumai

id Pekerja Migran

Kementerian P2MI cegah lima warga Jakarta jadi calon pekerja ke Kamboja dari Dumai

Kepala BP3MI Riau Fanny Wahyu Kurniawan bersama petugas Polres Dumai mengamankan lima korban calon PMI ke Kamboja, Minggu (14/12).

Dumai (ANTARA) - Lima calon pekerja migran Indonesia warga DKI Jakarta berhasil dicegah berangkat ke Kamboja oleh Tim gabunganKementerian P2MI, Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Riau dan Polres Dumai, pada Jumat (12/12).

Kelima warga Jakarta terdiri 4 wanita dan 1 pria ini ditemukan tengah bersembunyi di salah satu wisma di Jalan Husni Thamrin Kota Dumai. Mereka rencananya akan diberangkatkan ke Negara Kamboja melalui jalur laut.

Seorang calon PMI mengaku akan berangkat secara nonprosedural atau ilegal dengan menyeberang dari Pelabuhan Dumai menuju Malaysia untuk kemudian dibawa ke Kamboja.

Dalam operasi penyelamatan tersebut, petugas gabungan juga mengamankan seorang terduga pelaku bernama Rohim yang kedapatan sedang mengantar makanan untuk para korban.

Dari keterangan Rohim diketahui bahwa dirinya diminta menjalankan perintah dari seseorang bernama Amel yang kini telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang atau DPO.

Kepala BP3MI Riau Fanny Wahyu Kurniawan menjelaskan bahwa awal terbongkarnya upaya penyelundupan orang ke Kamboja ini karena menerima pengaduan dari keluarga salah satu korban.

Keluarga mencurigai adanya penipuan pekerjaan ke luar negeri, dan tim gabungan langsung menindaklanjuti serta koordinasi dengan bergerak cepat menuju lokasi persembunyian.

"Para korban diimingi pekerjaan di Kamboja dengan gaji 13 juta rupiah per bulan. Namun seluruh proses keberangkatan mereka tidak sesuai prosedur resmi penempatan pekerja migran Indonesia," kata Fanny kepada wartawan, Minggu sore.

Usai diamankan seluruh korban dan terduga pelaku, petugas lalu membawa kelima korban ke tempat penampungan sementara atau Shelter BP3MI Riau untuk dilakukan pendataan, pendampingan serta fasilitasi pemulangan ke daerah asal.

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.