Frankfurt (Antarariau.com)- Eropa meluncurkan empat lagi satelit Galileo pada Kamis (17/11), membawanya selangkah lebih dekat untuk memiliki sistem navigasi sendiri dan menandai kali pertama pengiriman begitu banyak satelit sekaligus.
Satelit yang diluncurkan dari pelabuhan antariksa Eropa di Guyana Prancis menggunakan roket Ariane 5 pukul 10.06 waktu setempat (1306 GMT) tersebut akan menjadi bagian dari alternatif Uni Eropa untuk Global Positioning System atau GPS dari Amerika Serikat.
Peluncuran tersebut menggenapkan jumlah satelit Galileo di orbit menjadi 18 dari total 30 yang direncanakan menurut Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA).
Satelit-satelit tersebut beratnya sekitar 700 kilogram, dan dilengkapi dengan antena dan sensor serta didukung oleh dua sayap surya dengan luas lima meter persegi.
Sejak Uni Eropa memutuskan meneruskan Galileo 16 tahun lalu, program ini telah mengalami beberapa kemunduran, termasuk penundaan, masalah pembiayaan, dua satelit yang ditempatkan di orbit yang salah dan pertanyaan tentang apakah Eropa benar-benar membutuhkan pesaing sistem GPS.
Tujuan Uni Eropa menggunakan Galileo adalah untuk memasuki pasar global layanan navigasi satelit, yang diperkirakan bernilai 250 miliar euro (267 miliar dolar AS) tahun 2022.
Selain itu, dikatakan bahwa sekitar enam sampai tujuh persen dari 16 triliun dolar AS perekonomian Uni Eropa tergantung pada ketersediaan sinyal satelit navigasi global.
Galileo akan mulai menawarkan layanan awal dalam beberapa pekan mendatang. Setelah semua satelitnya berada di orbit, yang diharapkan tahun 2020, sistem itu akan memungkinkan pengguna menentukan posisi mereka lebih akurat dibandingkan GPS saja dan akan membantu misi pencarian dan penyelamatan.
Rusia dan China juga telah meluncurkan sistem penentuan posisi global mereka sendiri untuk mendukung industri pertahanan dan perdagangan sipil mereka.
Peluncuran Kamis (17/11) menjadi peluncuran roket Eropa Ariane 5 pertama untuk mengirim satelit Galileo ke orbit mereka di sekitar 24 ribu kilometer di atas Bumi, bukannya Soyuz dari Rusia.
Dua penerbangan Ariane 5 selanjutnya direncanakan untuk Galileo dalam dua tahun ke depan menurut warta kantor berita Reuters.
Berita Lainnya
China kembali kirim empat satelit ke luar angkasa
24 July 2023 16:12 WIB
Satelit BKMG Deteksi Empat Titik Panas Di Wilayah Aceh
02 September 2018 4:25 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB