Listrik di Riau Padam Sembilan Jam Sehari
Pekanbaru, (ANTARA) - PT PLN (Persero) kembali melakukan pemadaman listrik bergilir di Provinsi Riau akibat lima pembangkit listrik di jaringan interkoneksi Sumatera mengalami kerusakan. "Kerusakan dan pemeliharaan pembangkit mempengaruhi defisit listrik di wilayah Riau yang tergabung dalam sistem interkoneksi Sumatera Bagian Tengah," kata Humas PT PLN Wilayah Riau-Kepri, Delvis Bustami, kepada ANTARA di Pekanbaru, Jumat. Berdasarkan data PLN, pemadaman listrik bergilir akan mulai berlaku tanggal 15 hingga 21 Januari. PLN akan melakukan pemadaman bergilir sebanyak tiga kali dalam sehari, dengan durasi masing-masing selama tiga jam. Delvis menjelaskan, kerusakan terjadi di PLTG Batang Hari Unit 2 di Jambi yang mengakibatkan daya berkurang sebesar 29,4 Megawatt (Mw). Selain itu, kerusakan lainnya terdapat di PLTU Keramasan di Palembang yang terjadi di Unit 2 (11,2 Mw) dan Unit 3 (21 Mw), PLTU Bukit Asam Unit 1 Palembang (60,2 Mw), dan PLTG Pauh LIMO Padang Unit 2 (17,6 Mw). "Lamanya waktu perbaikan sulit untuk ditentukan karena semuanya pembangkit tua yang umurnya sudah belasan hingga 20 tahun," katanya. Menurut dia, gangguan pada jaringan interkoneksi tersebut membuat defisit listrik di Riau membengkak menjadi 35 Mw dari sebelumnya 30 Mw dalam sehari. Namun, ia memastikan bahwa PLN Riau berhasil menekan defisit hingga mencapai 25 Mw. "Kita menekan defisit dengan penyewaan mesin pembangkit berbahan bakar solar di Kabupaten Rokan Hulu berdaya lima Megawatt," katanya. Dengan begitu, ia mengatakan, pemadaman bergilir akan berlaku di Kota Pekanbaru, Dumai, Kabupaten Kampar, Kuantan Singingi, dan sebagian Kabupaten Rokan Hulu dan Bengkalis. "Manajemen PLN mohon maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan akibat pemadaman bergilir," katanya.