Pekanbaru (Antarariau.com) - Polisi Resort Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mencatat ada sekitar 830 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah tersebut yang akan jadi perhatian khusus pengamanan pada pemilihan wali kota Februari 2017, karena rawan konflik.
"Kami membagi tiga kategori TPS, dari 1.800 yang ada di Pekanbaru," kata Kepala Polisi Resort Kota Pekanbaru Kombes Pol Toni Hermawan di Pekanbaru, Rabu.
Menurut Kombes Pol Toni Hermawan dari 1.800 TPS yang ada, sebanyak 970 dinilai lokasinya aman, 822 dikategorikan rawan I dan ada delapan masuk rawan II.
Ia menjelaskan untuk TPS aman ini penempatan petugas dan perhatian tidak seketat yang rawan. Apalagi rawan II perlu kekhususan.
Diterangkannya, TPS kategori rawan II letaknya di perbatasan Kota Pekanbaru, sehingga berpotensi konflik dan kecurangan Pilwako.
"Selain masalah perbatasan, TPS II juga jauh dari pusat kota, sehingga susah diawasi," terangnya lagi.
Maka dari itu sambungnya, Polresta akan berupaya melakukan pencegahan dini konflik agar tak terjadi.
"TPS khusus juga ada nantinya seperti di rutan polri, RS dan Lapas," katanya lagi.
Terkait pengamanan jalannya Pilwako Pekanbaru 2017, Polresta akan menurunkan sebanyak 871 personel, dibantu 100 Bawah Kendali Operasi (BKO) Polda Riau, dan 100 Brimob Polda Riau. Dalam pengaman tersebut pihak kepolisian juga dibantu personel TNI.
"Ada tujuh sasaran pengamanan yang dilakukan, dimulai dari proses pendaftaran pasangan calon hingga pelantikan Wako-Wawako terpilih," tegasnya.
Ia memperkirakan sesuai jadwal, kegiatan proses pengamanan selesai pada Maret 2017 mendatang.
Ditambahkannya, untuk pengamanan di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekanbaru Polresta menempatkan sebanyak 21 personel untuk setiap harinya.
Penempatan personel juga dilakukan di kantor Panitia Pengawas Pemilu (Panwas) Pekanbaru sebanyak 10 personel.