Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan 22 titik panas berada di Sumatera dengan tingkat kepercayaan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di atas 50 persen.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi, di Pekanbaru, Jumat, mengatakan satelit kembali mendeteksi titik panas setelah kemarin terpantau hanya satu titik.
"Kemarin sore, satelit hanya pantau satu titik panas terdapat di Sumatera yakni di Provinsi Bengkulu. Tapi pukul 07.00 WIB pagi ini, 22 titik panas tersebar pada lima provinsi," katanya pula.
Dia merincikan, lima provinsi tersebut yakni berada di wilayah Sumatera Barat dan Sumatera Selatan terdeteksi sama-sama memberi sumbangan enam titik panas.
Lalu, di wilayah daratan di Sumatera Utara terpantau menyumbang lima titik panas, Jambi terdeteksi dengan jumlah empat titik panas dan Lampung dua titik panas.
"Sedangkan di Riau terdeteksi satu titik dan berada di Kabupaten Rokan Hilir. Tapi titik itu belum menjadi titik api atau memiliki tingkat kepercayaan karhutla lebih dari 70 persen," katanya lagi.
"Titik panas ini, berdasarkan data yang dirilis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dari pantauan sensor modis pada satelit milik NASA yakni Aqua dan Terra," kata Slamet lagi.
Pemerintah Provinsi Riau telah memperpanjang status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan yang berlaku selama enam bulan atau terhitung mulai awal Juni hingga 30 November 2016.
Komandan Satgas Karhutla Provinsi Riau Brigjen TNI Nurendi sebelumnya mengatakan, perpanjangan status itu sebagai upaya memaksimalkan pencegahan dan penanggulangan karhutla karena setiap tahun terus terjadi.
Saat ini, pihaknya memiliki enam unit helikopter dan dua unit pesawat untuk melakukan operasi pencegahan dan penanggulangan karhutla dengan pengeboman air dari udara.
Dua unit helikopter itu adalah jenis MI-8, lalu satu unit jenis MI-171, satu unit jenis Sikorsky, satu unit jenis Bolkow 105, dan dua unit pesawat Air Tractor.
Selain itu, Satgas juga dibantu satu unit pesawat jenis Cassa untuk teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan di Riau .
Data terakhir yang dirilis Satgas Karhutla Provinsi Riau menyebutkan, karhutla di daerah tersebut hampir terjadi secara merata baik di wilayah pesisir atau daratan.
Pada Januari hingga kini, karhutla telah hanguskan sekitar 3.743 hektare dan menetapkan 93 orang tersangka perorangan, termasuk dua korporasi yakni PT WSSI dan PT SSP.