Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Provinsi Riau menyoroti pelaku Usaha Mikro Kecil setempat yang kurang tertarik untuk memasarkan produk secara daring atau "online".
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Provinsi Riau, Dahrius Husin melalui Kaepala Bidang UMKM Misrahadi, bahwa kesadaran pelaku UKM terhadap marketing secara online masih tergolong rendah di daerah setempat. "Dalam persaingan global mau tidak mau kita harus bersentuhan dengan teknologi khususnya pelaku usaha mempu mengusai marketing online," katanya di Pekanbaru, Senin.
Ia menilai, kurangnya minat pelaku UMK untuk memasarkan produknya secara "online" karena pola-pikir untuk memperluas pemasaran dalam persaingan di Era Masyarakat Ekonomi Asean tidaklah menjadi prioritas.
"Mereka beranggapan produk yang mereka jual tetap laku, dan juga ada mainset akan kesusahan mengelola dalam skala besar seperti penambahan karyawan," tuturnya pula.
Oleh sebab itu, pihaknya berupaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terlebih dahulu. Jaringan pasar UMK Riau bisa lebih dipekuat dengan pelaku usaha pro aktif dalam pasar Internasional.
"Salah satu untuk merebut pasar internasional tentu dengan menggarap pemasaran lewat internet," kata Misrahadi.
Salah satu upaya Pemerintah dalam meningkatkan perekonomian mikro adalah kemudahan pengurusan perizinan. Saat ini sudah ada dua daerah yang memiliki Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) terintegrasi di kecamatan.
"IUMK ini mempermudah pengurusan legalitas usaha. Sehingga kepercayaan pihak lain akan tinggi," sebut Misrahadi.
IUMK juga sudah terintegrasi dengan Bank BRI. Sehingga untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan semakin mudah.
Misrahadi mengatakan saat ini sudah ada daerah lain yang juga mendapatkan pelimpahan IUMK ke kecamatan. Daerah tersebut antara lain Rokan Hulu, Kuantan Singingi dan Bengkalis. Hanya saja belum ada integrasi dengan BRI. "Secara izin sama, namun datanya tidak ada di BRI," terangnya.
Ia memaparkan, di Riau ada 535.139 UMKM yang ada di data Dinas Koperasi dan UMKM. Rinciannya yakni 7.399 usaha menengah, 149.290 usaha kecil, dan 378.450 usaha mikro.
Ditempat berbeda, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau, M. Firdaus mengatakan dalam meningkatkan daya saing global pihaknya merancang website online untuk penjualan produk-produk lokal.
Hal tersebut, dalam rangka membantu UMKM, pihaknya telah berkunjung kebeberapa kabupaten kota. "Kami sudah berkunjung di beberapa kabupaten kota, produk-produk dari kabupaten kota akan kita sebarkan secara online," jelas Firdaus.
Dijelaskan Firdaus, pihaknya telah mengadakan pelatihan terkait penjualan produk-produk melalui Electronik. " Supaya menggunakan website. Jadi, kita sudah melatih 100 orang dari 6 UMKM bagaimana mereka dapat memanfaatkan internet," katanya.
Menurutnya penggunaan internet adalah salah satu langkah untuk memajukan kesejahterahan dalam proses promosi agar produk-produk dalam lokal itu dikenal masyarakat luas. Dengan demikian usaha bisa berkembang dan penjualanpun jauh lebih meningkat.
Oleh: Diana Syafni
Berita Lainnya
Menteri UMKM Maman Abdurrahman minta istilah pelaku UMKM diganti pengusaha
12 November 2024 10:34 WIB
Puluhan pelaku UMKM ikuti pelatihan dan bazar dari BFI
08 November 2024 18:32 WIB
Pramono Anung siapkan dana hibah Rp300 miliar untuk pelaku UMKM Jakarta
25 October 2024 10:46 WIB
Kemenkop UKM paparkan strategi alternatif pembiayaan bagi pelaku UMKM
16 October 2024 16:31 WIB
Geliat pelaku UMKM oleh-oleh di Dumai
09 October 2024 13:44 WIB
Platform LinkUMKM tawarkan bantuan pelaku usaha "go digital"
14 September 2024 14:53 WIB
Tokopedia latih pelaku UMKM batik jadi konten kreator untuk naikkan penjualan
09 August 2024 10:45 WIB
Tanpa biaya, puluhan pelaku UMKM di Pekanbaru ramaikan bazar di mall
04 June 2024 16:05 WIB