Iran dan UEA Satukan Suara: Keamanan Asia Barat Butuh Partisipasi Kolektif

id Iran , UEA

Iran dan UEA Satukan Suara: Keamanan Asia Barat Butuh Partisipasi Kolektif

Arsip foto - Bendera Iran terlihat di markas besar PBB di New York, AS, Rabu (8/1/2020). (ANTARA/Xinhua/Li Muzi/am/aa.)

Teheran (ANTARA) - Iran dan Uni Emirat Arab (UEA) menekankan pentingnya kerja sama regional untuk menjaga stabilitas Asia Barat, menyusul meningkatnya ketegangan akibat serangan Israel-AS terhadap Iran. Seruan itu disampaikan dalam percakapan telepon antara Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Akbar Ahmadian, dan Penasihat Keamanan Nasional UEA, Sheikh Tahnoun bin Zayed Al Nahyan, Minggu (13/7), seperti dilaporkan kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim.

Kedua tokoh membahas isu-isu regional, hubungan bilateral, serta "agresi" militer Israel dan Amerika Serikat terhadap Iran. Ahmadian mengapresiasi sikap UEA yang mengecam serangan Israel, dan menekankan bahwa keamanan di Asia Barat tidak bisa dipisahkan antarnegara.

Baca juga: Perkuat Aliansi, Menlu China dan Rusia Bahas Masa Depan Nuklir Iran

"Jika satu negara di kawasan ini terancam oleh kekuatan asing, maka seluruh kawasan akan ikut terdampak," ujarnya, sembari menegaskan komitmen Iran untuk mempererat hubungan dengan negara-negara tetangga.

Sheikh Tahnoun turut menyuarakan pandangan serupa, menyebut bahwa kestabilan kawasan hanya bisa dicapai bila semua negara berperan aktif dalam menjaga keamanan bersama.

Baca juga: Trump Siap Dialog dengan Iran, Isyaratkan Pelonggaran Sanksi

Ketegangan di kawasan memuncak pada 13 Juni lalu ketika Israel melancarkan serangan udara ke berbagai target di Iran, termasuk fasilitas nuklir dan militer, yang menewaskan sejumlah komandan senior, ilmuwan, dan warga sipil. Iran membalas dengan meluncurkan rudal dan drone ke wilayah Israel, sebelum kedua negara akhirnya sepakat untuk menghentikan pertempuran melalui gencatan senjata pada 24 Juni.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.