Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Pekanbaru, Riau, menyasar pelaku UMKM yang masuk dalam kategori miskin berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan (DTKS) untuk diberikan pelatihan usaha pada tahun 2025.
Kepala Diskop UMKM Kota Pekanbaru, Sarbaini di Pekanbaru, Jumat, mengatakan sebelum melaksanakan pelatihan pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) terlebih dahulu. Pasalnya DTKS tersebut dimiliki oleh Dinsos Pekanbaru.
"Tentu dari angka yang dianggarkan ke Dinas Koperasi, kita akan berkoordinasi dengan Dinsos. Harapan kita pelatihan yang dilaksanakan nantinya dapat menekan atau mengurangi angka kemiskinan," katanya.
Terkait jumlah pelaku UMKM yang akan mengikuti pelatihan nantinya, disampaikan Sarbaini, tergantung anggaran dan data yang diperoleh dari Dinsos. Akan tetapi karena keterbatasan anggaran, tidak begitu banyak yang bisa diberikan.
Sebelumnya pada tahun 2024 UMKM yang bukan miskin juga mendapatkan pelatihan. Untuk tahun ini difokuskan kepada yang betul-betul miskin berdasarkan DTKS.
"Dengan kegiatan-kegiatan yang ada di Dinas Koperasi, terutama UMKM, kita minta data-data dari Dinsos. (Pelatihan), ini bagi pelaku UMKM yang betul-betul di bawah standar, akan kita prioritaskan," ujar Sarbaini.
Selain dengan pelatihan, diungkapkan Sarbaini, untuk menekan angka kemiskinan di kota Pekanbaru, Pemkot Pekanbaru juga menjalankan program bantuan permodalan untuk pelaku UMKM. Bantuan tersebut berupa program Subsidi Bunga Pinjaman Bank sebesar 12 persen.
“Di samping itu juga, ada bantuan permodalan untuk pelaku UMKM, dengan bunganya tidak dikenakan kepada pelaku UMKM yang meminjam, tetapi langsung dibayarkan oleh Dinas Koperasi dan UMKM ke bank perkreditan rakyat. Itu anggarannya kurang lebih Rp500 juta," ucapnya.