Polisi Belum Terima Laporan Pengerusakan Tugu Adipura Pekanbaru

id polisi, belum terima, laporan pengerusakan, tugu adipura pekanbaru

 Polisi Belum Terima Laporan Pengerusakan Tugu Adipura Pekanbaru

Pekanbaru (Antarariau.com) - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menyatakan belum menerim laporan terkait pengrusakan berupa hilangnya enam lempengan kuningan di Tugu Adipura Kota Pekanbaru.

"Hingga siang ini saya belum terima laporannya," kata Kasubbag Humas Polresta Pekanbaru, Ipda Letman Zainudin kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Dia mengatakan pihaknya telah berulang kali berkoordinasi dengan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) maupun Polsek se Kota Pekanbaru terkait kemungkinan adanya laporan tersebut. Namun, dia mengatakan hingga pukul 12.00 WIB siang ini belum ada laporan resmi terkait hal itu.

Meski belum terima laporan resmi, dia mengatakan dirinya segera melaporkan pengrusakan tugu yang berada di taman jalur hijau di depan kantor wali kota setempat di Jalan Jenderal Sudirman ke atasan.

"Secara lisan kita sudah mendengar informasi itu. Selanjutnya, info tersebut kita teruskan ke pimpinan (Kapolresta) untuk mengambil sikap," jelasnya.

Sikap tersebut nantinya akan menjadi landasan Polresta Pekanbaru apakah segera melakukan penyelidikan meski tanpa laporan atau tetap menunggu laporan resmi.

Ironisnya, terkait hilangnya lempengan pada tugu setinggi lebih kurang satu meter itu, Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi meminta agar pengrusakan berupa hilangnya enam lempengan kuningan di Tugu Adipura Kota Pekanbaru diusut tuntas oleh kepolisian. Dia menilai kejadian tersebut dinilai mencoreng harga diri masyarakat Kota Pekanbaru.

Enam lempengan kuningan yang menempel pada ketiga sisi masing-masing atas dan bawah Tugu Adipura diduga dicongkel. Kepingan kuningan itu berbentuk bulan dibagian atas tugu sudah tidak ada demikian juga persegi empat dibagian bawahnya. Kondisi ini baru diketahui pemerintah setempat pada Senin (11/7) saat hari pertama kerja setelah libur Lebaran.

Akibatnya, tugu Adipura kini tinggal kerangka dengan enam lubang menganga tempat melekatnya kuningan berelief Adipura dan akar kayu sebagai lambang lingkungan hidup.

Dalam sejarahnya, tugu tersebut didirikan pada masa Wali Kota Herman Abdullah, sebagai pertanda keberhasilan kota tersebut meraih Piala Adipura, karena kebersihan kotanya, sejak tahun 2004-2011.

Adipura, adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Adipura diselenggarakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Sepanjang penyelenggaraan Adipura, Kota pekanbaru telah tujuh kali mendapatkan piala Adipura untuk kategori kota besar.