Pekanbaru, (Antarariau.com) - Komisi D DPRD Riau menyayangkan lambatnya penyelesaian detail enginering design (DED) pembangunan jembatan Siak IV, Kota Pekanbaru oleh Dinas Bina Marga setempat hingga usulan itu ditolak Bappeda.
"Pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Murni 2016, Dinas Bina Marga Provinsi Riau mencoba memasukkan anggaran pembangunan Jembatan Siak IV sebesar Rp100 miliar," ujar Ketua Komisi D DPRD Riau Erizal Muluk di Pekanbaru, Sabtu.
"Itu menjadi kelalaian mereka, kita kesal karena DED-nya tidak mereka masukkan dalam APBD Murni 2016. Mereka tidak bisa mengarang-ngarang sendiri anggarannya," ucap legislator ini lagi.
Disampaikannya bahwa setiap anggaran yang mereka masukkan harus ada konsultan ahli mengecek langsung ke lapangan.
"Apa saja bahan-bahan yang masih bersisa yang bisa digunakan. Baru bisa mereka menganggarkan kembali berapa biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan selanjutnya," paparnya.
Meskipun pembangunan jembatan Siak IV tersebut direncanakan akan kembali dianggarkan pada ABDP-P 2016 mendatang. Namun katanya, hal tersebut belum bisa sepenuhnya dipastikan.
"DED dan kajian baru selesai tahun ini, apakah bisa dianggarkan dalam APBD-P dan sisanya nanti di APBD murni 2017 kita lihat saja nanti," tuturnya.
Seperti diketahui, pembangunan jembatan Siak IV Kota Pekanbaru ini sudah terbengkalai selama empat tahun lamanya. Dan direncanakan akan kembali dianggarkan pada APBD-P 2016 ini.
"Untuk itu kami akan menunggu hasil kajian dari konsultan untuk jumlah penganggaran," ujarnya.
