Sampah Menumpuk di Jalan Rajawali Ganggu dan Perburuk Lalu Lintas

id sampah menumpuk, di jalan, rajawali ganggu, dan perburuk, lalu lintas

Sampah Menumpuk di Jalan Rajawali Ganggu dan Perburuk Lalu Lintas

Nella Marni

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Tempat Pembuangan Sampah Sementara di Jalan Rajawali, Kota Pekanbaru sudah memenuhi semua badan jalan sehingga memperburuk arus lalu lintas kendaraan.

"Kami sebelumnya sudah memasang rambu-rambu agar kendaraan untuk sementara waktu jangan melewati jalan ini dulu, tetapi mereka masih juga ngotot buat lewat," ujar Kepala Bidang Kebersihan DKP Kota Pekanbaru, Kamis.

Berdasarkan pantauan Antara, kendaraan roda empat maupun roda dua tampak kesulitan untuk lewat karena tumpukan sampah, namun ada beberapa yang tetap bersikekeh agar bisa lewat, ada juga yang memilih putar balik.

Pada tengah-tengah jalan dan tumpukan sampah tampak diletakkan barang yang sudah rongsokan sebagai pertanda dan papan untuk jangan lewat, namun pengendara tidak menghiraukannya.

Lebih lanjut disampaikan Sukri, seharus PT Multi Inti Guna selaku pihak ketiga yang kemarin ini menang tender yang bertanggungjawab. Namun berhubungan kontrak sudah diputus dikarenakan kinerjanya tidak bagus, maka saat ini DKP yang mengambil alih.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin, namun karena tumpukan sampah di Kota Pekanbaru yang begitu banyak, tentu kami butuh waktu untuk mengerjakannya secara bertahap," ucapnya saat meninjau lokasi TPS Rajawali.

Katanha lagi, saat ini pihaknya sedang pengajuan proposal untuk mengajukan agar pengelolaan sampah kembali pada DKP.

"Semenjak kontrak PT MIG diputus, kami sudah menghandel kembali. Hanya saja saat ini kami akui agak sedikit kesulitan mengatasinya karena dalam masa transisi," sambungnya.

Dikatakannya, saat ini ia sudah menyiapkan empat truk untuk mengangkut sampah pada sore hari ini, namun masih sedang menunggu alat berat.

"Kita sudah standby kan empat buah mobil truk yang dibantu dengan alat berat. Karena tanpa bantuan alat berat tidak akan bisa mengangkutnya, apalagi sekarang bulan puasa," tambahnya lagi.

Kita berharap, jika nanti kembali di swastanisasikan, orang yang menang tender benar-benar profesional dan memiliki modal.

"Rencana untuk dilelang kembali memang ada, tetapi kita belum bisa memastikannya. Kalau pihak ketiga tidak punya modal seperti inilah kejadiannya, kariawan mogok dan sebagainya," tutupnya.