Diadukan Karena PHK Karyawan, Sarbumusi: Chevron Tidak Hadiri Mediasi Lanjutan

id diadukan karena, phk karyawan, sarbumusi chevron, tidak hadiri, mediasi lanjutan

Diadukan Karena PHK Karyawan, Sarbumusi: Chevron Tidak Hadiri Mediasi Lanjutan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Konfederasi Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi) menyatakan, PT Chevron Pasific Indonesia tidak menghadiri mediasi lanjutan terkait dengan program "work force management" atau pengelolaan tenaga kerja yang telah terlaksana.

"Itu yang mengecewakan kita. Pemerintah juga kecewa, karena dipanggil dari manajemen itu tidak hadir yakni Yanto Sianipar, Wahyu Budiarto dan Wahono Sukaryo," papar Ketua Sarbumusi Basis Chevron Riau, Nofel di Pekanbaru, Kamis.

Tercatat Yanto Sianipar sebagai Vice President Policy, Government and Public Affairs Chevron Indonesia, lalu Wahyu Budiarto dengan jabatan Senior Vice President Operation Chevron Indonesia Wahyu Budiarto dan Wahono Sukaryo sebagai Vice President Humas Resources Chevron Indonesia.

Mediasi kedua kalinya tersebut dilaksakan di Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Provinsi Riau pada Rabu (18/5), karena Chevron telah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 806 orang karyawan hingga akhir April.

Nofel berujar, padahal waktu mediasi untuk menghadirkan ketiga orang penjabat penting sekaligus dilingkungan perusahaan multinasional tersebut telah dilakukan yakni pengunduran jadwal dari seharusnya tanggal 12 Mei 2016 menjadi 18 Mei tahun ini.

Perwakilan Chevron yang hadir, hanya membawa selembar surat berisi pernyataan panggilan sebagai saksi dari Disnakertransduk Provinsi Riau berisi jawaban atas pertanyaan yang sempat dilontarkan sarikat buruh diwakili oleh Sarbumusi.

Surat tersebut bernomor 0927/RBI/2016 atas nama Senior Vice President Operation Chevron Wahyu Budiarto menyatakan perusahaan telah tempatkan seluruh pekerja yang tidak berpartisipasi dalam program pengelolaan tenaga kerja pada organisasi baru perusahaan pertanggal 1 Mei 2016.

Chevron telah mempertimbangkan seseorang dalam penempatan pekerjaan dan tetap disesuaikan dengan keperluan operasi perusahaan. Selain itu, perusahaan memastikan bahwa dalam penempatan pekerja ke organisasi baru tidak ada diskriminasi kepada pekerja.

"Ketiga-tiganya tidak hadir, padahal kita udah menunda jadwal mediasi. Ini memang segaja mereka main-mainkan, menurut penilaian kita terhadap ketiganya. Chevron tidak punya itikad baik untuk selesaikan ini," tegas Nofel.

Kepala Disnakertransduk Provinsi Riau, Rasyidin Siregar mengaku, belum mendapat informasi akurat dari mediasi yang dilakukan pihaknya selama beberapa kali, sehingga belum berani menyimpulkan.

"Saya belum dapat informasi akurat karena saya masih di Jakarta. Rencananya sore ini staf dan pihak Chevron mau laporkan hasil perundingan," katanya, melalui pesan singkat dari telepon genggam.