Jakarta (ANTARA) - Perwakilan buruh produsen mobil Jerman, Daimler mengatakan berdasarkan hasil diskusi dengan manajemen terkait upaya perusahaan untuk memangkas biaya, maka disimpulkan bahwa akan ada 15.000 pekerja yang berpotensi terkena PHK.
Industri otomotif menghadapi masa sulit karena menurunnya penjualan imbas COVID-19. Daimer pun menghentikan pabrik dan operasional diler sehingga mereka harus memangkas biaya operasional yang terus keluar setiap bulannya.
Baca juga: BMW nikmati pemulihan, berhasil jual lebih 900.000 unit semester satu
Daimler mengatakan pada November, sebelum pandemi dimulai, akan memangkas setidaknya 10.000 tenaga kerja di seluruh dunia selama tiga tahun ke depan. Produsen mobil lainnya juga mengambil langkah yang sama demi efisiensi.
Dikutip dari Reuters, Selasa, anggota dewan Daimler, Wilfried Porth mengatakan kepada Stuttgarter Zeitung pada akhir pekan lalu terkait masalah itu. Namun kini jumlah pekerja yang terancam PHK bertambah menjadi 15.00 orang.
Daimler sebenarnya masih mencari solusi alternatif sehingga jumlah pekerja yang terkena PHK tidak sebanyak itu.
Baca juga: Hyundai model Venue hadirkan transmisi manual tanpa pedal kopling
Baca juga: Elon Musk sebut Tesla sangat dekat dengan teknologi swakemudi sepenuhnya
Pewarta: KR-CHA
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB