Sekolah Menengah Pertanian Pekanbaru Kunjungi Desa RTMPE Kampar

id sekolah menengah, pertanian pekanbaru, kunjungi desa, rtmpe kampar

Sekolah Menengah Pertanian Pekanbaru Kunjungi Desa RTMPE Kampar

Kampar, (Antarariau.com) - Sekolah Menengah Pertanian Terpadu (SMPT) Marpoyan Pekanbaru mengutus 10 siswa untuk melakukan magang di Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Selasa (1/3).

Para siswa SMPT Marpoyan tersebut, sebanyak 5 orang dari Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) dan 5 orang dari jurusan Tekhnik Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP).

Kepala rombongan SMPT Marpoyan Doni mengatakan bahwa dia dan rekan-rekannya mereka magang di lokasi RTMPE, karena RTMPE memiliki teknologi tepat guna.

"Teknologi dari provinsi pulau Jawa seperti yang sering tampil dan kami tonton di televisi semua ada dan diterapkan di RTMPE, karena itu pilihan kami ke RTMPE karena sudah memiliki teknologi tepat guna, teknologi terapan yang lebih maju," ucapnya.

Di samping itu, hal lainnya karena iklim RTMPE lebih mudah dalam penerapan aplikasi lapangan nantinya. Banyak keuntungan baik masalah biaya lebih murah, iklimnya cocok apalagi teknologi RTMPE sudah lebih maju bahkan orang dari luar daerah Kampar.

"Bahkan Provinsi lain datang untuk belajar ke sini, termasuk dari negara tetangga kan juga ada yang belajar pertanian terpadu. Jadi, kenapa kita harus belajar ke luar kalau yang di dekat ada bahkan lebih baik dari daerah lain," paparnya.

Ke depan setelah selesai magang selama 3 bulan, Doni bersama rekan magangnya dari kelas 2 SMPT Marpoyan menjelaskan rencana nantinya akan diusulkan kepada guru di sekolah, untuk menanam tanaman bawang dengan terapan teknologi RTMPE.

Karena hasil tanaman bawang di SMPT Marpoyan sejauh ini masih kurang berhasil. "Panen bawangnya kecil-kecil atau kerdil. Mungkin karena kurang paham dan memperhatikan sola Ph tanah, pemilihan bibit serta cara pengolahan tanah dan lainya sehingga kurang berhasil," sebutnya.

Sebelumnya anak magang SMPT Marpoyan ini diajak Bupati Kampar H.Jefry Noer mengitari lokasi RTMPE sambil menjelaskan satu persatu areal demplot. "Yuk-yuk nak,"ujar Jefry akrab menyapa anak Sekolah Menengah Pertanian Terpadu (SMPT) untuk mengitari areal percontohan RTMPE.

Di areal RTMPE, Jefry mengurai penjelasannya, mulai urine sapi hingga bisa menghasilkan pupuk cair dan kotoran padat menghasilkan biogas, ada perikanan kerambah dan ternak ayam petelur yang mampu menghasilkan telur perhari 50 sampai 70 butir perhari dengan ayam sebanyak 100 ekor yang dipelihara.

"Ini dari kotoran padat sapi bahan bakarnya,"kata Jefry menjelaskan ketika sampai di saung tempat istirahat dari berkeliling lokasi RTMPE, bisa digunakan untuk bahan bakar kompor gas, sumber energi listrik.

Di saung biogas, Jefry memasakkan mie instan buat anak-anak magang sambil melepas lelah, disitu dijelaskannya cara olah kotoran padat sapi hingga menghasilkan biogas untuk menghasilkan gas buat menghidupkan kompor gas. Lebih jauh, kata Jefry semua ini ditanam dan dipelihara di areal seluas 1000 meter,kalau sudah ada ilmu semua mampu kita lakukan bahkan dapat memberikan penghasilan hingga puluhan juta, untuk itu kalian nanti setelah selesai magang harus dapat mengaflikasikan ini di sekolah terlebih di rumah.

" Untuk cepat kaya dan maju ekonomi jangan terfokus pada kerja sebagai PNS ya?. Tetapi dengan wiraswasta seperti melalui dunia pertanian, perikanan dan peternakan apalagi semua dipadukan seperti yang kalian lihat di lahan RTMPE, akan lebih cepat mengantarkan kita untuk maju perekonomian," kata Jefry memberi semangat anak magang. (adv)