Pekanbaru, (ANTARA) - Sebanyak 50 orang berasal dari 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau mulai menjalani kegiatan belajar menjadi siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas 31 Pekanbaru berlokasi sementara di asrama haji daerah setempat.
Inspektur Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik IndonesiaAfrizal Tanjung membuka kegiatan pengenalan lingkungan SRMA 31 Riau di Pekanbaru, Jumat.
Menurut dia, hal ini menjadi pioner Sekolah Rakyat yang diharapkan nantinya memiliki siswa 1.200 orang.
"SRMA 31 Pekanbaru ini menyambut gagasan Presiden Prabowo dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui pendidikan sesuai instruksi presiden tentang pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem," katanya.
Menteri Sosial, kata dia,menyatakan SR akan membentuk karakter yang kuat pada siswa sehingga dapat mengubah kehidupan masa depan dan keluarga yang lebih baik. Siswa akan mendapatkan pendidikan sekolah rakyat diawali masa pengenalan lingkungan sekolah.
"Semoga nantinya sukses di masa depan dan bermanfaat, bisa jadi TNI, Polri, guru, dokter atau profesi lainnya yang bermanfaat bagi diri sendiri keluarga dan masyarakat sekitarnya," ujarnya.
Gubernur RiauAbdul Wahidyang ikut dalam pembukaan sekolah itu, mengatakan masa depan pendidikan berkualitas harus ditempatkan dengan baik.
Oleh karena itu, kata dia,sekolah berasrama ini tepat untuk warga miskin.
"Ini menjawab persoalan-persoalan pengentasan kemiskinan dan persoalan putus sekolah karena provinsi tak bisa membangun sekolah ke desa-desa. Karena jarak tempuh banyak putus sekolah dan sekolah berasrama ini adalah solusinya," ujarnya.
Kepada orang tua, ia berpesan, untuk tidak terlalu mendengarkan kesusahan di asrama.
"Pasalnya hidup sangat berat, hidup diatur dan kegiatan padat namun itulah nanti yang akan mengantarkan kesuksesan," katanya.
Ia mengemukakan tentang pengalaman hidup di pondok pesantren.
"Saya dulu juga di pesantren, pukul 03.00 WIB subuh sudah bangun apalagi itu di Bukittinggi, Sumatera Barat airnya sangat dingin. Kepintaran tak selalu menjamin sukses, tapi disiplin dan etika akan menjadi modal dasar. Tabahlah karena nanti akan cerah masa depan, peluang ada karena pemerintah pasti memberikan kuota untuk anak sekolah rakyat," ujarnya.