Bengkulu (Antarariau.com) - Satu bunga bangkai Amorphophallus gigas setinggi empat meter mekar di lokasi penangkaran milik warga Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu.
Holidin, pemilik penangkaran mengatakan bunga langka itu mekar setelah mengalami pertumbuhan vegetatif selama tiga tahun.
"Tiga tahun lalu pernah mekar lalu mengalami pertumbuhan vegetatif kemudian mekar lagi sejak kemarin, Minggu (20/3)," kata Holidin saat dihubungi dari Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan bunga yang mekar di kebun keluarga di perbatasan Hutan Lindung Bukit Daun itu merupakan satu dari empat jenis bunga bangkai yang ditangkar.
Selain jenis gigas, sejak 1998 Holidin juga menangkar bunga bangkai jenis lain yakni Amorphophallus titanum, Amorphophallus variabilis dan Amorphophallus paeonifolius.
"Dari empat jenis yang ditangkar ini, jenis gigas merupakan bunga tertinggi sedangkan titanum terbesar," ucapnya.
Holidin mengatakan area penangkaran itu terbuka untuk umum, sehingga masyarakat dapat menikmati keunikan bunga langka endemik Sumatera itu.
Masa mekar sempurna bunga bangkai atau dalam penamaan lokal disebut bungka kibut itu hanya berlangsung sehari, kemudian bunga akan menguncup.
"Setelah menguncup masih bisa dinikmati hingga empat hari sebelum membusuk," katanya.
Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu, Sofian Ramadhan mengatakan bunga Amorphophallus gigas tercatat sebagai bunga majemuk tertinggi di dunia.
"Ada empat puspa langka yang tumbuh di Bengkulu yang mencatat rekor dunia, salah satunya gigas sebagai bunga majemuk tertinggi," katanya.
Selain gigas, Bengkulu juga memiliki Amorphophallus titanum sebagai bunga majemuk terbesar, Rafflesia arnoldii sebagai bunga tunggal terbesar dan bunga anggrek Grammatophyllum speciosum sebagai bunga terpanjang.