APP-Sinar Mas Klaim Sudah Investasi 20 Juta Dolar Cegah Karlahut

id app-sinar mas, klaim sudah, investasi 20, juta dolar, cegah karlahut

APP-Sinar Mas Klaim Sudah Investasi 20 Juta Dolar Cegah Karlahut

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Perusahaan Asia Pulp & Paper APP– Sinar Mas memperkuat upaya pencegahan kebakaran lahan dan hutan pada tahun ini dengan menginvestasikan dana sebesar 20 juta dolar AS.

"Tahun ini kami menginvestasikan dana 20 juta dolar AS untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran, salah satunya dengan teknologi geothermal untuk deteksi dini kebakaran,” kata Direktur Sinar Mas Forestry, Elim Sritaba, dalam pernyataan pers yang diterima Antara di Pekanbaru, Kamis.

Elim menjelaskan, investasi pencegahan kebakaran lahan dan hutan yang dilakukan antara lain meluncurkan program berbasis peningkatan ekonomi daerah melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), peningkatan kemampuan regu pemadam kebakaran, modernisasi peralatan pemadaman, sekaligus mengembangkan sistem pemadaman terintegrasi.

"Kami juga menggunakan teknologi geothermal yang baru pertama kali digunakan di Indonesia untuk deteksi dini titik api. Target di tahun 2016 ini, kami sudah siap menghadapi kemarau, dalam kondisi ekstrem sekalipun, seperti bencana El Nino tahun lalu,” katanya

Sementara itu, General Manager Fire Management APP–Sinar Mas Sujica Lusaka mengatakan, ide menggunakan teknologi geothermal muncul setelah melihat kondisi tahun sebelumnya, dimana upaya deteksi dini api belum berlangsung optimal.

“Sebelumnya kami masih menggunakan data hotspot dari beberapa website yang kemudian kami overlay dengan peta lokasi. Pemantauan melalui menara api pun dirasakan belum optimal, karena titik api kerap terlihat saat telah besar dan timbul asap. Dalam kondisi asap yang pekat, bahkan pemadaman dari udarapun sukar dilakukan dengan tepat akibat jarak pandang yang terbatas," ujarnya.

Menurut dia, teknologi panas (thermal) telah digunakan di Australia, Kanada, serta Afrika Selatan ini, mampu menangkap perbedaan suhu di muka tanah. Hal ini memungkinan untuk mendeteksi titik api di lahan gambut yang kerap tidak terlihat secara kasat mata.

“Prinsip kerjanya mendeteksi suhu di permukaan, titik api akan terdeteksi jika pada area tertentu terdeteksi suhu panas yang berbeda (ekstrem).” kata Sujica.

Ia menjelaskan penerapan teknologi baru ini dilakukan dengan "thermal camera" yang dibawa mengudara menggunakan pesawat Cessna 206H Stationair yang akan bermarkas di Jambi. Pertimbangannya, rute perjalanan harian untuk memantau wilayah Jambi–Riau–Jambi – Sumatera Selatan hanya akan memakan waktu sekitar dua jam.

“Begitu panas terdeteksi, maka sistem akan mengirimkan data serta mengoverlay ke dalam peta konsesi, dimana lokasi titik api akan langsung terlihat. Keseluruhan waktu yang dibutuhkan mulai dari informasi ini awal hingga posisi api, akan sampai kepada tim forest fire kami maksimal 50 menit,” ungkap Sujica menjelaskan mekanisme kerjanya.

Pesawat yang diawaki seorang pilot, didampingi seorang operator ini akan terbang harian sesuai dengan kondisi wilayah yang akan dimonitor berpedoman pada "fire danger rating system" (FDRS). “Apabila FDRS menunjukan warna kuning atau merah maka frekuensi patroli di daerah tersebut akan di tingkatkan menjadi 2-3 kali lipat. Dalam pengoperasiannya, tidak menutup kemungkinan, sistem ini akan mendeteksi titik api yang berasal dari luar konsesi kami. Hal ini akan kami informasikan ke pemerintah daerah dan BPBD terkait,” tambah Sujica yang juga membenarkan akan ada kerjasama dengan pihak BNPB terkait sinergi informasi titik api.

Sementara itu, pengembang teknologi geothermal ini, Dr. Paul M. Dare selaku CEO Aeroscientific yang berbasis di Australia, mengungkapkan bahwa APP–Sinar Mas merupakan perusahaan swasta pertama di dunia yang memanfaatkan teknologi geothermal dalam deteksi dini titik api.

“Sistem ini terbilang baru di kembangkan, serta menggunakan teknogi terkini. Kami percaya sistem ini adalah yang terbaik saat ini,” ungkap Paul. “Teknologi geothermal camera ini akan siap beroperasi penuh pada akhir Maret tahun ini, setelah izin terbang diperoleh,” katanya.