Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepala Dinas Sosial Pemprov Riau, Syarifuddin AR menyatakan pemerintah daerah siap untuk memberdayakan eks pengikut Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar asal Riau yang baru dipulangkan agar bisa memulai hidup baru dan tidak merasa diasingkan dari tengah masyarakat.
"Kami akan memanusiakan mereka secara wajar, dan ini bukan tugas dinas sosial saja. Karena itu, kami memohon agar semua pihak hingga pemerintah kabupaten/kota untuk turun tangan. Jangan asingkan mereka, karena nanti akan timbul lagi gerakan ini (Gafatar)," kata Syarifuddin kepada Antara saat kedatangan warga eks Gafatar asal Riau, di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Senin.
Kedatangan puluhan eks Gafatar di Pekanbaru disambut oleh sejumlah pejabat seperti Kepala Satpol PP Riau Zainal. Bahkan, Kepala Dinas Sosial Riau Syarifuddin berada satu pesawat dengan warga eks Gafatar untuk membantu meyakinkan mereka untuk pulang.
Menurut Syarifuddin, tidak mudah untuk membujuk para warga tersebut untuk pulang dari gedung Pusat Trauma Kementerian Sosial, Jakarta. Ia mengatakan sebagian besar eks pengikut Gafatar itu dalam kondisi psikologi labil, trauma dan takut merasa diasingkan dari masyarakat, sedangkan mereka tak memiliki lagi penghasilan dan kerabat di Riau.
Sebanyak 49 warga Provinsi Riau yang menjadi eks pengikut Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar akan dipulangkan dengan pesawat terbang dari Jakarta ke Kota Pekanbaru pada Senin siang.
Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpolinmas) Provinsi Riau, Ardi Basuki kepada Antara mengatakan rencana semula akan ada 50 orang eks pengikut Gafatar asal Riau yang akan dipulangkan dari Jakarta siang ini. Menurut dia, jadwal keberangkatan melalui Bandara Soekarno-Hatta adalah pada pukul 13.00 WIB, dan tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru pada pukul 14.30 WIB.
Para warga eks Gafatar itu tiba melalui gedung tamu khusus (VVIP) Lancang Kuning Bandara Pekanbaru, dimana pemerintah daerah sudah menyiapkan dua bus besar untuk membawa mereka ke penampungan sementara di Rusunawa.
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia Provinsi Riau menyatakan akan memberikan pencerahan tentang agama kepada eks pengikut Gafatar asal Riau. Ketua Komisi Infokom MUI Provinsi Riau, Ibnu Masud, kepada Antara di Pekanbaru, Senin, mengatakan para alim ulama akan melakukan pendekatan persuasif terhadap eks Gafatar tersebut. Ia menyadari pola pikir dan kepercayaan mereka yang sudah melenceng dari ajaran Islam, tak bisa langsung dipaksakan untuk kembali seperti semula dalam waktu singkat.
"Mungkin kami akan coba dengan dialog dulu, karena mereka tak akui MUI juga," kata Ibnu.
Ia memperkirakan eks Gafatar asal Riau selama satu pekan akan mendapat pencerahan dan pembinaan tentang Islam di penampungan sementara. Setelah itu, baru mereka semua dikembalikan kepada keluarga masing-masing.
Ibnu menambahkan, sampai sekarang MUI masih bekerjasama dengan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpolinmas) Riau untuk melakukan pemantauan dan pembinaan eks Gafatar yang sudah kembali ke Riau.
"Selama dipenampungan, mereka akan diberi pencerahan sambil dilakukan pemantauan," ujarnya.
Berita Lainnya
Ridwan Kamil janjikan warga eks Kampung Bayam bisa miliki rumah
04 September 2024 14:24 WIB
Eks pemain Portland Trail Blazers Keljin Blevins gabung Pacific Caesar Surabaya
16 April 2024 13:11 WIB
Eks Dirut Pertamina didakwa telah rugikan negara Rp1,77 triliun
12 February 2024 16:35 WIB
PalmCo regional 3, eks PTPN V salurkan TJSL stunting hingga anak yatim di Lubuk Dalam
18 December 2023 16:10 WIB
KPU nyatakan seorang eks terpidana tidak memenuhi syarat sebagai caleg
04 November 2023 15:15 WIB
Mantan Panglima GAM serukan rakyat Aceh bantu Libya
17 September 2023 7:32 WIB
Ungkapan perasaan eks napi terorisme usai HUT RI di Pekanbaru
17 August 2023 15:42 WIB
16 eks napi terorisme hadiri upacara Kemerdekaan RI di Pekanbaru
17 August 2023 14:30 WIB