Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pendistribusian Kartu Indonesia Sehat-Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan di sejumlah daerah terisolasi di Provinsi Riau, terkendala akibat minimnya infrastruktur.
"Minimnya infrastruktur seperti jalan berlumpur menyulitkan petugas layanan pengiriman untuk mendistribusikan KIS-PBI, sehingga mundur selama dua pekan karena selain memakan waktu juga berat ongkos," kata Wakil Kepala Cabang JNE Pekanbaru, Zulheri Adha, di Pekanbaru, Rabu.
Ia mengatakan itu dalam acara konferensi pers, tentang Posko Pemantauan dan Penanganan Pengaduan Distribusi Kartu Indonesia Sehat-Penerima Bantuan Iuran (KIS-PBI).
Zulheri menyebutkan, perusahaan jasa pengiriman JNE merupakan pihak kedua yang mendapat kontrak kerja mendistribusikan KIS-PBI ke wilayah kerja BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama (KCU) Pekanbaru, antara lain Kabupaten Pelalawan , Kampar, Rokan Hulu dan Pekanbaru.
Untuk tanggungjawab JNE, katanya, mencapai 16.575 KIS-PBI, namun baru sebagian yang sudah didistribusikan dimulai dalam dua tahap pertama pada 1 Oktober 2015, dan tahap kedua akhir Desember 2015 yang dibantu 28 cabang di Riau.
"Terkait kendala pada daerah terisolasi seperti di Kabupaten Meranti, dan pada masyarakat berdiam di daerah langganan banjir, kita sudah memikirkan solusinya antara lain mengumpulkan para warga dengan cara berkoordinasi dengan Kepala Desa hingga RW dan RT," katanya.
Tentunya, katanya lagi, kita akan mencoba membuat jdwal yang bisa disepakati warga sedangkan sosialisasinya segera di lakukan.
Sementara itu Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama (KCU) Pekanbaru, Chandra Nurcahyo menyebutkan, data PBI wilayah Kerja Pekanbaru seluruhnya mencapai 510.025 peserta berasal dari Kabupaten Pelalawan dengan jumlah peserta 60.316 orang, Kabupaten Kampar sebanyak 213,369 peserta, Kabupaten Rokan Hulu 88.725 peserta, dan Kota Pekanbaru sebanyak 147.615 peserta.
"Yang sudah terdistribusikan sampai ke pemilik KIS PBI diakukan BPJS Kesehatan sebanyak 136.278, dan JNE sebanyak 16.575 orang," katanya.
Di luar data 510.025 peserta, katanya tercatat PBI yang dinon aktifkan Kemensos yakni sebanyak 4.882 peserta berasal dari Kabuapten Kampar terdiri atas data tercatat ganda (157 peserta), peserta sudah mampu (9.277), dan meninggal (1.557).
Selain itu sebanyak 10.991 peserta berasal dari Pelalawan yakni 4.882 terdiri atas data ganda (12 peserta), sudah mampu 4.706 peserta dan meninggal 164 orang.
Namun data PBI berdasarkan Keputusan Menteri Sosial RI No.170/HUK/2015 tentang Penetapan Peneriman Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan tahun 2016 yakni sebanyak 1.383.965 peserta.