Eks Gafatar 145 Orang, Dinsos Riau Belum Punya Tempat Penampungan

id eks, gafatar 145, orang dinsos, riau belum, punya tempat penampungan

 Eks Gafatar 145 Orang, Dinsos Riau Belum Punya Tempat Penampungan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Sosial Provinsi Riau belum tahu tempat mana yang akan digunakan untuk menampung Jumlah Eks Gerakan Fajar Nusantara asal daerah setempat yang tersisa 145 Orang.

Secara keseluruhan jumlah eks Gafatar Riau 154 orang, hanya tujuh diantara yang mau pulang dan sudah dijemput keluarganya. Sisanya saat ini masih berada di Jakarta dtampung di Asrama Haji.

"Rumah Singgah Trauma Center Riau kapasitasnya berapalah, tak muat untuk 145 orang itu. Sekarang kita koordinasikan dengan Dinas Pemuda dan Olahraga agar bisa pinjamkan gedung," kata Kepala Dinsos Riau, Syarifuddin di Pekanbaru, Senin.

Terlebih lagi, lanjut dia, RPTC itu lebih kepada pemulihan trauma. Sedangkan eks Gafatar itu traumanya bisa dbilang tidak ada, hanya masalah pemberdayaan saja menyangkut akidah.

Saat ini, kata dia, pihaknya masih dalam proses membujuk kepulangan orang tersebut. Ada uga yang sakit sehingga belum bisa buat berita acara pemulangan.

Namun yang paling utama masalahnya ada belum adanya kemauan untuk pulang. Banyak mengatakan prinsipnya bukan tidak mau pulang, tapi jika memang ada keputusan pemerintah memaksa, Gafatar akan menuruti.

"Persoalan pemulangan mereka itu ngomongnya bolak balik. Mereka bilang kita bukan tak mau pulang, prinsipnya jika sudah ada putusan memaksa memulangkan, kita akan lakukan," ujarnya menirukan pernyataan eks Gafatar.

Langkah selanjutnya, saat ini sudah menyruh datang empat kabupaten/kota yang merupakan asal Gafatar Riau. Diantaranya Kota Pekanbaru, Dumai, Kabupaten Kampar dan Indragiri Hulu.

"Pemulangan belum atahu apakah nanti lewat darat atau udara, kalau udara pakai pesawat komersil atau Hercules. Mudah-mudahan hari ini dapat gambaran," tambahnya.

Kemudian terkait penyadaran, kata dia, itu nanti tugs Majelis Ulama Indonesia sambil melakukan pengawasan nanti ke daerah. Atau memang ingin mengikuti program yang yang diusulkan pemerintah pusat bagi yang mau bertransmigrasi.

"Tapi harus balik dulu ke daerah," pungkasnya.