Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman menyampaikan bahwa realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2015 berkisar pada angka 64 persen dari total anggaran Rp11 triliun lebih.
"Evaluasi sampai 30 Desamber pukul 08.00 malam tadi posisinya 62,58 persen. Tahun ini keseluruhan diperkirakan 64 persen," kata Pria yang akrab disapa Andi Rachman itu dalam kegiatan refleksi tahun 2015 di Pekanbaru, Kamis.
Disampaikannya jumlah tersebut terdiri dari masing-masing belanja tidak langsung 57,86 persen dan belanja langsung 69,52 persen. Realisasi tersebut memperlihatkan 10 satuan kerja perangkat daerah yang memiliki serapan yang rendah.
Diantaranya kepala daerah, dinas cipta karya, Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad, Korps Pegawai Negeri, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, DInas Pendidikan dan Kebudayaan, Rumah Sakit Jiwa, Dinas Perikanan dan Kelautan, Inspektorat, dan Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah.
Sementara itu, terdapat juga SKPD yang memiliki serapan anggaran tinggi. Beberapa diantaranyadinas tenaga kerja dan transmigrasi, Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu, Dinas Kehutanan, dinas bina marga, dan lainnya.
Plt Gubernur mengungkapkan bahwa rendahnya serapan diakibatkan adanya proses lelang jabatan yang dimulai awal tahun karena penyesuaian dengan Struktur Organisasi dan Tata Kerja. Itu dimulai Januari hingga dilantik akhir April.
"Kemudian pejabat yang terpilih menyesuaikan dan mempelajari APBD 2015. Ini memakan waktu, ada yang cepat dan lambat, ada yang melakukan cek ulang dan diskusi lagi perencanaan. Akhirnya ada yang tidak bisa dilaksanakan programnya dan Juni baru dimulai kegiatan," jelasnya.
Namun saat baru mulai, muncul lagi kebakaran lahan dan hutan sampai dengan November. Lalu sibuk juga membahas APBD perubahan sekaligus mempersiapkan APBD murni 2016 dengan DPRD.
"Akhirnya itulah yang bisa maksimal," imbuhnya.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Pemprov Riau, Muhammad Yafiz menanggapi kesan penyerapan anggaran dilakukan pada akhir tahun, itu karena pekerjaan serah terima di akhir tahun.
"Dimulainya sudah Juli dan Agustus. Karena rekanan mengambil uang di akhir tahun," ucapnya.
Berita Lainnya
Realisasi belanja APBN di Riau mencapai Rp6,86 triliun triwulan I 2024
30 April 2024 17:34 WIB
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebut realisasi investasi pada kuartal I-2024 Rp401,5 triliun
29 April 2024 16:18 WIB
BI: Realisasi layanan penukaran rupiah telah capai Rp75 triliun
28 March 2024 12:10 WIB
Ekonom harap pemerintah bisa percepat realisasi belanja pada tahun politik
28 December 2023 10:52 WIB
Kemenkop UKM: Realisasi pengadaan produk UMKM telah mencapai Rp221,49 triliun
07 November 2023 13:44 WIB
Realisasi belanja negara telah mencapai Rp1.967,9 triliun hingga September 2023
25 October 2023 15:54 WIB
BKPM catat realisasi investasi sektor hilirisasi capai Rp266 triliun
20 October 2023 15:16 WIB
Kepala Bapanas minta percepat impor gula karena realisasi baru 26 persen
16 October 2023 15:27 WIB