Petugas Gabungan Dumai Jaring 86 Anak Punk

id petugas gabungan, dumai jaring, 86 anak punk

Petugas Gabungan Dumai Jaring 86 Anak Punk

Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Sebanyak 86 anak yang berpenampilan unik atau punk yang hidup bebas di jalanan dan membuat resah masyarakat Kota Dumai Riau terjaring operasi penertiban petugas gabungan untuk dipulangkan ke daerah asal.

Petugas gabungan terdiri dari kepolisian, Brimob Polda Riau, Dinas Sosial dan Satpol PP setempat ini mengamankan puluhan anak punk di sejumlah lokasi menggunakan sejumlah armada mobil truk Dalmas untuk digiring ke Markas Polres Dumai, Senin.

Kapolres Dumai AKBP Suwoyo melalui Kasatgas Pengurai Massa Operasi Mantap Praja Siak AKP Yudhi Franata menyebutkan bahwa operasi penertiban anak yang berpenampilan urakan ini karena masyarakat mengeluhkan keberadaan mereka di jalanan dan kerap mengganggu ketertiban.

"Petugas menyusuri sejumlah titik lokasi perkumpulan anak punk ini dan berhasil menjaring mereka untuk dibawa ke kantor polisi dan selanjutnya dipulangkan ke asal daerah," katanya, Senin.

Dia menjelaskan, sebelum dipulangkan, anak punk yang terdiri dari perempuan dan laki laki ini dilakukan pembinaan dan pendataan untuk mengetahui kampung halaman asal berdasarkan keterangan maupun identitas penduduk.

Menurut pengakuan anak punk tersebut, kedatangan mereka ke Dumai dalam rangka menghadiri acara musik yang diketahui melalui media sosial Facebook karena merupakan kelompok pecinta musik.

Sebelumnya kepolisian sudah mengimbau para anak punk tersebut untuk segera kembali ke daerah asal demi kenyamanan dan ketertiban masyarakat pengguna jalan tidak terganggu, namun sayangnya tidak digubris kelompok remaja berpenampilan unik ini.

"Kita sudah mengimbau agar mereka kembali ke kampung halaman namun beralasan tidak ada kendaraan untuk ditumpangi dan tidak memiliki modal pulang," jelasnya.

Dari pendataan yang dilakukan, anak punk ini berasal dari sejumlah daerah, yaitu, Pekanbaru, Bogor, Aceh, Palembang, Medan dan lainnya.

Kepada mereka petugas menegaskan supaya tidak kembali ke Dumai karena jika kedapatan lagi makan akan dilakukan penindakan berupa penangkapan.

Puluhan anak punk tersebut diakomodir untuk pulang ke daerah asal hingga perbatasan Kota Dumai yakni tepatnya di Simpang Batang Kabupaten Rohil.