Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, menghabiskan dana sebesar Rp700 juta bagi penanggulangan dampak bencana kabut asap yang terjadi di wilayah tersebut akibat kebakaran lahan selama tiga bulan.
"Dana ini didapat dari anggaran tidak terduga yang disediakan untuk 2015 pada Anggarapan Pendapatan Belanja Daerah Pekanbaru sebesar Rp1 miliar," kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Pekanbaru, Musa di Pekanbaru, Kamis.
Musa menjelaskan sejak awal tahun dana tidak terduga ini digunakan.
Namun menjelang akhir tahun baru bisa dicairkan untuk penanggulangan bencana kabut asap yang menyelimuti Pekanbaru selama tiga bulan.
"Untuk mencairkan dana tidak terduga pada anggaran harus ada SK Walikotanya. Yang menjelaskan sedang terjadi bencana di wilayah tersebut," beber Musa. Hal ini sesuai dengan peraturan yang membenarkan dana tidak terduga bisa dicairkan hanya untuk bencana alam. Seperti yang menimpa Pekanbaru, sejak pertengan Juli hingga pertengahan Oktober.
Dana ini digunakan untuk biaya pembukaan posko evakuasi bayi dan balita di aula kantor Walikota oleh Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam kebakaran (BPB-Damkar). Selain itu untuk pembelian segala perlengkapan termasuk masker untuk keperluan darurat asap.
"Pencairan dana tidak terduga bagi bencana kabut asap sudah dicairkan sekitar Rp700 juta. sesuai dengan laporan pertanggungjawaban kegiatan," ujarnya. Sementara untuk sisa dana tidak terduga yakni Rp300 juta lagi masih tersimpan di bendahara. Seandainya tidak ada bencana alam lainnya hingga akhir tahun anggaran. Maka uang tersebut akan dikembalikan ke kas negara sebagai silpa.
Sebelumnya diberitakan, paska memburuknya kualitas udara Pekanbaru, Pemerintah Kota (pemko) membuka posko evakuasi bayi dan balita di tiga Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Diinstruksikannya pembukaan posko ini seiring memburuknya kualitas udara setempat hingga level berbahaya.
"Wali Kota, Firdaus, mengintruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah membuka posko evakuasi bayi dan balita di Puskesmas rawat Inap Sidomulyo, Puskesmas Rumbai, dan Puskesmas Tenayan Raya," ungkap Kepala BPBD Damkar Pekanbaru, Burhan Gurning, Rabu (21/10).