Markas PBB (ANTARA) - Setelah gencatan senjata diberlakukan di Jalur Gaza, warga Palestina yang mengungsi kembali bergerak ke wilayah utara, menurut para aktivis kemanusiaan PBB pada Jumat (10/10).
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan tank-tank Israel telah memblokade Jalan Al Rashid di sepanjang pesisir setelah orang-orang berusaha untuk bergerak ke utara, menyusul kabar gencatan senjata yang akan diberlakukan.
Baca juga: Pasukan AS Mulai Tiba di Israel, Awasi Langsung Implementasi Perdamaian Gaza
"Beberapa orang yang telah berhasil mencapai Kota Gaza melaporkan bahwa mereka tiba dan mendapati rumah mereka telah rusak parah," kata OCHA.
Kantor itu mengatakan bahwa PBB dan para mitra kemanusiaannya siap untuk segera meningkatkan upaya tanggap kemanusiaan.
"Setelah dua tahun perang, rehabilitasi infrastruktur di Gaza sangat dibutuhkan untuk memungkinkan pemulihan," kata OCHA.
Kantor itu mengimbau semua pemimpin yang mendukung gencatan senjata untuk membantu mengamankan kondisi agar dapat melaksanakan operasi kemanusiaan tanpa hambatan.
OCHA juga mengatakan bahwa semua pihak yang terlibat konflik harus memfasilitasi penyaluran bantuan kemanusiaan yang cepat dan tanpa hambatan bagi warga sipil yang membutuhkan.
"Bantuan harus mengalir dalam skala besar agar PBB dan mitra-mitranya dapat menjangkau semua orang yang membutuhkan dan meringankan penderitaan masyarakat," kata mereka.
Stephane Dujarric, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengatakan bahwa diskusi sedang berlangsung dengan Israel untuk mendapatkan kejelasan tentang apa yang dapat dibawa oleh PBB dan para mitranya ke Gaza, seberapa banyak, dan melalui jalur mana.
"Apa yang telah berubah secara dramatis dari kemarin hingga hari ini [9 hingga 10 Oktober] adalah kenyataan bahwa serangan tampaknya telah dihentikan," ujar Dujarric, seraya menambahkan bahwa saat ini lebih aman bagi para pekerja kemanusiaan untuk beroperasi.
Baca juga: Sekitar 250 Ribu Pengungsi Pulang ke Kota Gaza Setelah Gencatan Senjata Berlaku
"Kami sedang berupaya membenahi sistem," kata dia. "Kami mencoba untuk mendorong. Kami mencoba untuk mendapatkan semua bantuan yang ada di dalam saluran dan siap untuk masuk, untuk disalurkan."
Para aktivis kemanusiaan PBB pada 3 Oktober mengatakan bahwa sekitar 170.000 metrik ton bantuan dan pasokan sedang dalam proses pengiriman.
Sumber: Xinhua