BMKG: Jarak Pandang Tiga Daerah 100 Meter

id bmkg jarak, pandang tiga, daerah 100 meter

BMKG: Jarak Pandang Tiga Daerah 100 Meter

Pekanbaru, (Antarariau.com) -Badan Meterelogi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan kabut asap tebal akibat kebakaran hutan menyebabkan jarak pandang sebagian wilayah Riau memburuk atau hanya berkisar 100 meter.

"Jarak pandang tiga daerah Riau yakni Kota Dumai, Kabupaten Pelalawan dan Kota Rengat Indragiri Hulu hanya sekitar 100 meter," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Minggu.

Sementara itu jarak pandang di Kota Pekanbaru yang terpantau pada pukul 07.00 WIB tersebut berkisar 300 meter.

Lebih lanjut, berdasarkan data BMKG konsetrasi Partikulat PM 10 pada pukul 09.00 WIB terpantau sebanyak 794,54 gram/m3 atau berada di level berbahaya.

Jarak pandang akibat kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan tersebut terus memburuk sejak 2 September lalu. Menurut Sugarin, kabut asap yang melanda wilayah Riau merupakan kir iman dari Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi.

Sementara itu, BMKG merilis terdapat 383 "hot spot" atau titik panas yang tersebar di lima provinsi di Sumatera. Provinsi Sumatera Selatan merupakan daerah penyumbang titik panas terbanyak dengan 300 "hot spot". Selanjutnya 56 titik panas lainnya terdeteksi di Jambi, 10 titik panas di Bangka Belitung dan tiga titik panas di Lampung.

"Selanjutnya titik panas di Riau terpantau sebanyak 14 titik dengan 11 diantaranya dipastikan sebagai titik api," ujarnya.

Ia mengatakan ke 11 titik api dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan itu terpantau di Pelalawan dan Kuantan Singingi masing-masing enam dan lima titik api.

Kabut asap yang melanda Riau telah mengakibatkan aktivitas warga terganggu. Di Pekanbaru sendiri sejumlah sekolah mengambil kebijakan untuk meliburkan siswanya sejak sepekan terakhir. Sementara tercatat puluhan ribu masyarakat Riau terjangkit ISPA akibat kondisi udara yang terus dalam level berbahaya.

Selain itu, tercatat sejak 2 September 2015 lalu puluhan penerbangan di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru mengalami gangguan setiap harinya.