Bom Mobil Meledak Di Kantor Al-Houthi, 18 Orang Tewas

id bom mobil, meledak di, kantor al-houthi, 18 orang tewas

Bom Mobil Meledak Di Kantor Al-Houthi, 18 Orang Tewas

Sana a, (Antarariau.com) - Bom mobil meledak di satu kantor kelompok Syiah Yaman, Al-Houthi, dan tiga tempat ibadah di Ibu Kota Yaman, Sanaa, Rabu malam (17/6), menewaskan 18 orang serta melukai puluhan orang lagi, kata beberapa sumber keamanan.

Tiga mobil yang diisi bom meledak di dekat kantor Biro Politik Al-Houthi, badan tertinggi pengambil keputusan, di Yaman Utaa, dan menewaskan 18 pendukung kelompok itu, kata beberapa sumber keamanan kepada Xinhua.

Ledakan tersebut terjadi ketika mereka mengadakan upacara untuk menyambut bulan suci Ramadhan, yang diselenggarakan oleh kelompok Al-Houthi.

Beberapa menit kemudian, tiga tempat ibadah yang dikuasai oleh Al-Houthi diserang secara serentak oleh bom mobil, sehingga melukai puluhan orang, kata sumber itu.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung-jawab atas rangkaian ledakan tersebut, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Beberapa pejabat keamanan mengatakan itu serupa dengan serangan terhadap kelompok Al-Houthi pada Maret, yang diklaim oleh Negara Islam (IS).

Pada 20 Maret, beberapa pembom bunuh diri IS menyerang dua tempat ibadah di Sana a dan Markas Al-Houthi di Provinsi Saada di Yaman Utara, sehingga menewaskan sedikitnya 137 orang. Itu adalah serangan paling mematikan di Yaman selama beberapa dasawarsa.

Sementara itu, Yaman adalah tempat cabang Al-Qaida, yang berfaham Sunni --Al-Qaida di Jazirah Arab (AQAP). Kelompok tersebut telah meningkatkan serangan terhadap kelompok Syiah Al-Houthi sejak September, ketika petempur Al-Houthi menguasai Sana a dan mulai bergerak maju ke wilayah Selatan --tempat AQAP aktif beroperasi.

Ledakan itu terjadi ketika pasukan kolaisi pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan udara terhadap kelompok Al-Houthi sementara delegasi ke pertemuan di Jenewa tak membuat kemajuan setelah dua hari pembicaraan perdamaian.

Pembicaraan perdamaian yang ditaja PBB tersebut diluncurkan pada Senin (15/6) dengan diikuti oleh semua faksi di Yaman dan bertujuan menggolkan gencatan senjata selama bulan suci Ramdhan.

Namun tak ada kemajuan meskipun Utusan Khusus PBB Ismail Ould Cheikh Ahmed melancarkan misi diplomatik ulang-alik.

"Selama kami belum mencapai tahap rakyat Yaman sepakat (berbicara dengan PBB) akan sangat sulit," kata utusan PBB itu di dalam satu pernyataan pada Rabu.

Ahmed menggambarkan konsultasi tersebut sebagai "awal penting menuju kembali ke proses politik", dan mengatakan, "Setelah mengatasi tantangan yang sangat besar, menerima kedua delegasi di sini, di Jenewa, adalah prestasi luar biasa dan kita tak boleh meremehkan pentingnya kegiatan ini."

"Saya berharap semua pihak di Yaman akan memanfaatkan konsultasi untuk berbagai gagasan, terutama mengenai cara meredakan situasi kemanusiaan dan menurunkan aksi kekerasan," katanya.

Sebanyak 35 orang tewas ketika beberapa pesawat udara pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi membom satu rombongan sipil di Provinsi Lahj di Yaman Selatan pada Rabu, kata seorang pejabat pemerintah Yaman kepada Xinhua.

Jet tempur tersebut juga menyerang milisi Al-Houthi dan kamp militer yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh di Sana a dan Provinsi Dhamar, Yaman Utara.

Badan bantuan PBB menyatakan lebih dari 2.200 orang tewas dan 11.000 orang lagi cedera dalam serangan udara dan pertempuran darat antara anggota Al-Houthi dan petempur suku pro-pemerintah sejak 26 Maret.

Sebanyak satu juta orang kehilangan tempat tinggal dan lebih dari 20 juta orang lagi memerlukan bantuan, kata mereka.