Enam RS Swasta Pekanbaru Bersiap Kerjasama BPJS-Kesehatan

id enam rs, swasta pekanbaru, bersiap kerjasama bpjs-kesehatan

Enam RS Swasta Pekanbaru Bersiap Kerjasama BPJS-Kesehatan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sebanyak enam rumah sakit swasta di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menyatakan kesiapannya untuk bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

"Kami ingin bergabung dengan BPJS Kesehatan, untuk lebih meningkatkan kunjungan, sebab banyak masyarakat yang ingin berobat ke RS kami sebagian besar sudah memegang kartu BPJS Kesehatan, dan tanpa bekerjasama tentu kami tidak bisa melayani peserta BPJS Kesehatan," kata Sekretaris Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesaia (PERSI) Riau, drg Aznan Wahyudi, di Pekanbaru, Rabu.

Enam RS swasta yang siap bermitra dengan BPJS Kesehatan antara lain RS Anisa, RS Andini, RS Mesra, RS Sansani, RS Labuh Baru dan RS Lancang Kuning. Seluru rumah sakit tersebut berlokasi di Kota Pekanbaru.

Ia mengatakan pihak manajemen rumah sakit meminta tenggang waktu enam bulan untuk menyelesaikan berbagai kelengkapan persyaratan agar bisa bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

Aznan mengatakan itu di sela pertemuan antara BPJS Kesehatan, dengan sejumlah pengelola rumah sakit swasta yang bernaung dibawah PERSI Riau yang dijembatani oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin, dan Sekretaris Komis E DPRD Provinsi Raiu, Markarius Anwar, yang membahas tentang analisa kebutuhan RS yang akan bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

Menurut drg Aznan yang juga direktur RS Annisa tipe C khusus, itu mencontohkan RS miliknya --yang melayani persalinan-- itu, tingkat kunjungan pasien sebelum implementasi BPJS Kesehatan mencapai 30 orang per bulan, namun setelah implementasi BPJS Kesehatan tingkat kunjungan pasien justru menurun 14 orang atau menjadi 16 orang per bulan.

Mirisnya kini, kunjungan pasien per bulan justru hanya mencapai 12 orang saja.Tentunya tingkat kunjungan ini akan berperngaruh terhadap pendataan dan kelansungan operasional rumah sakit kami hingga mengancam terjadinya pengangguran.

"Padahal kami sudah mendaftarkan RS Annisa pada 12 Juli 2014 ke BPJS Kesehatan untuk mengajukan permohonan kerjasama, namun hingga sepuluh bulan berikutnya RS Annisa masih belum diapresiasi oleh BPJS Kesehatan," katanya.

Sekitar tujuh hari terakhir, katanya, RS Annisa baru mendapatkan kunjungan oleh Tim BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru untuk disurvei. Hasil kunjungan tersebut Tim BPJS Kesehatan menyatakan RS Annisa harus melengkapi lagi sejumlah persyaratan kerjasama, diantaranya infrastruktur khususnya untuk peralatan dan perawatan yang lebih intensif.

Ia mengatakan, keberadaan RS Annisa --yang dilengkapi 25 tempat tidur-- itu memiliki 21 orang dokter dan diantaranya dua dokter spesialis yakni anak dan kandungan.

"Oleh karena itu dengan pertemuan ini kami sudah mendapatkan item-item persyaratan yang harus dilengkapi segera untuk agar bisa bekerjasama dengan BPJS Kesehatan," katanya.

Kepala BPJS Kesehatan Divre II Sumbagteng Benjamin Saut, PS meminta maaf atas keterlambatan survei, yang sehursnya 21 hari setelah permohonan dimasukkan oleh RS, Tim BPJS Kesehatan sudah bisa menindaklanjutinya.

"Prinsipnya kita setuju RS bergabung dengan BPJS Kesehatan tetapi, standar persyaratan mutlak di penuhi demi kualitas pelayanan kepada masyarakat. Jika RS sudah melengkapinya, tentu kami tidak lagi menolak untuk

bekerjasama," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin mengatakan pihaknya akan membentuk Tim Terpadu Fasilitasi BPJS Kesehatan untuk mengawal dan membina enam RS yang belum bekerjasama dengan BPJS Kesehatan tersebut.

Tim ini terdiri atas Dinaskes Provinsi Riau dan Kota Riau, dari BPJS Kesehatan dan anggota PERSI serta IDI. Dalam minggu ini Surat Keputusan (SK) untuk tim diterbitkan dan minggu depan mereka sudah bisa jalan, sedangkan tim ini bekerja hanya sampai enam RS tersebut sudah dinyatakan bisa bekerjasma dengan BPJS Kesehatan.