Istanbul (ANTARA) - Palestina menyambut baik upaya Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung di Gaza, serta menegaskan kembali komitmennya untuk bekerja sama dengan Washington dan pihak-pihak terkait lainnya guna mencapai perdamaian.
“Negara Palestina menyambut baik upaya tulus dan penuh tekad Presiden Donald J. Trump untuk mengakhiri perang di Gaza dan menegaskan keyakinannya atas kemampuannya untuk menemukan jalan menuju perdamaian,” demikian pernyataan kepresidenan yang dikutip oleh kantor berita resmi Palestina, WAFA.
Baca juga: Dekati Gaza, Armada Global Sumud Flotilla Siap Hadapi Ancaman Berbahaya
Kepresidenan Palestina menekankan pentingnya kemitraan dengan Washington dalam mencapai perdamaian regional dan memperbarui “komitmen bersama untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat, negara-negara di kawasan, dan mitra untuk mengakhiri perang di Gaza melalui perjanjian yang komprehensif.”
Menurut pernyataan tersebut, diperlukan kesepakatan komprehensif untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang memadai ke Gaza, pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina, pembentukan mekanisme untuk melindungi rakyat Palestina, dan penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza.
Hal ini juga akan memastikan penyatuan daratan dan institusi Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, mengakhiri pendudukan.
Langkah ini membuka jalan menuju perdamaian yang adil berdasarkan solusi dua negara, di mana Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat hidup berdampingan dengan Negara Israel dalam keamanan, perdamaian, dan hubungan bertetangga yang baik sesuai legitimasi internasional, tambah pernyataan tersebut.
Sebelumnya pada Senin (29/9), Presiden AS mengumumkan rencana 20 poin untuk mengakhiri perang Israel di Jalur Gaza yang terkepung dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Rencana tersebut mencakup pembebasan tawanan Israel dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina, pelucutan senjata Hamas sepenuhnya, dan pembentukan komite Palestina yang teknokratis dan apolitis untuk memerintah wilayah tersebut.
Baca juga: Menlu RI Bersama Negara Muslim Kompak Dukung Upaya Trump Akhiri Perang Gaza
Tentara Israel telah menewaskan lebih dari 66.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak Oktober 2023. Pengeboman yang tak henti-hentinya telah membuat daerah kantong itu tidak dapat dihuni dan menyebabkan kelaparan.
Sumber: Anadolu