Bengkalis, (Antarariau.com)- Anomali cuaca berupa kemarau berkepanjangan sejak awal tahun ini di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, membuat perusahaan daerah air minum milik pemerintah daerah setempat kesulitan mendapatkan sumber air untuk melayani pelanggan.
Humas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bengkalis, Aspaleli, di Bengkalis, Kamis, mengatakan tiga waduk yang menjadi sumber air baku bagi perusahaan tersebut kini makin mengering. Daerah pesisir Riau sejak awal tahun ini mengalami anomali cuaca berupa kemarau yang datang lebih cepat dari biasanya.
"Ketinggian normal muka air untuk penyaluran air bersih kesemua pelanggan PDAM Bengkalis seharusnya sekitar lima meter, namun sekarang dikarenakan kemarau panjang ini, diperkirakan ketinggian air di waduk hanya tersisa satu meter," kata Aspaleli.
Selama ini, PDAM Bengkalis melayani pelanggan dengan mengalirkan air bersih dengan proses pemipaan dari waduk di Jalan Wonosari, Kecamatan Bengkalis. Akibat defisit di sumber air tersebut, pelayanan ke pelanggan makin memburuk karena PDAM tidak bisa lagi mengalirkan air dengan pipa. Sebagai solusi sementara, PDAM Bengkalis terpaksa menggunakan dua truk tangki untuk mengantarkan air ke pelanggan .
Untuk mengantisipasi menyusutnya debit air di waduk, lanjutnya, PDAM Bengkalis juga terpaksa mengambil air dari kanal perusahaan kelapa sawit PT Meskom Agro Sarimas (MAS). Caranya dengan menggunakan pompa air untuk menyedot air di kanal PT MAS ke Waduk PDAM.
"Jarak kanal PT MAS ke waduk PDAM sekitar 1.800 meter, dan pemindahan ini dilakukan sejak 9 Maret lalu," katanya.
Ia mengatakan permintaan air bersih di daerah itu semakin meningkat karena musim panas yang berkepanjangan. Dalam sehari, rata-rata permintaan air bersih dari masyarakat mencapai 80.000 liter atau 80 kubik.
Berdasarkan data PDAM Bengkalis, perusahaan plat merah itu hingga kini baru bisa melayani air besih kepada 3.000 lebih pelanggan.