Tembilahan, Riau, (Antarariau.com) - Bupati Indragiri Hilir, HM Wardan mengatakan sejumlah investor dari Malaysia mulai melirik untuk menanamkan modal ke daerah pesisir Provinsi Riau itu, karena tertarik dengan kualitas buah kelapa yang dinilai bagus untuk produk minuman kemasan.
"Pemerintah berupaya mengundang investor terkait kelapa di Inhil. Hasilnya banyak tertarik, bahkan ada investor Malaysia yang datang langsung ke sini," kata Wardan saat menerima kunjungan Komisi B DPRD Riau, di Tembilahan, Selasa malam (17/3).
Wardan menjelaskan, hingga kini ada empat perusahaan besar yang menanamkan modal tidak sedikit untuk mengolah kelapa di Inhil menjadi berbagai bentuk produk jadi. Perusahaan yang cukup besar antara lain beroperasi cukup lama di Pulau Sambu, kemudian ada Coconaco dan Inhil Sarimas Kelapa (ISK).
Salah satu merek produk dari ISK yang cukup terkenal adalah "Saricoco", dimana 98 persennya kandungannya adalah gula kelapa. Ia mengatakan perusahaan itu bisa menyerap tenaga kerja 3.000 orang dari warga setempat.
Cukup banyaknya investor pengolahan kelapa menunjukan bahwa Inhil memiliki potensi yang besar untuk pengembangan komoditas itu, dan tak lepas dari keberhasilan pemerintah daerah dalam menjaga iklim investasi tetap kondusif.
"Produk-produk kelapa di Inhil lebih banyak untuk ekspor, seperti ke Timur Tengah," kata Wardan.
Ia mengatakan Inhil tidak akan dirugikan dengan kehadiran lebih banyak perusahaan karena lahan kelapa tidak boleh dibeli dan tetap dimiliki oleh warga setempat. Perusahaan hadir sebagai menjadi "bapak angkat" bagi petani kelapa, yang memiliki 75 persen dari 342 ribu hektare lahan kelapa di Inhil.
"Dulu memang ada monopoli karena perusahaan yang pertama itu yang punya lahan dan tidak tergantung pada masyarakat. Tapi sekarang masyarakat bebas jual ke perusahaan lain sehingga ada juga kompetisi harga," katanya.
Menurut dia, harga kelapa kini mencapai Rp2.000 per kilogram (kg), jauh meningkat dari sebelumnya yang hanya Rp500 per butir. Sementara itu, anggota Komisi B yang berasal dari daerah pemilihan Inhil, James Pasaribu meminta agar masyarakat tidak hanya menjual kelapa saja. Ia berharap masyarakat juga bisa memilki nilai tambah dengan memproduksi produk turunan dari kelapa.
"Masyarakat bisa memiliki nilai tambah. Contohnya pemerintah membina koperasi masyarakat," ujarnya. (adv)