Terminal Payung Sekaki Pekanbaru Rawan Kejahatan

id terminal payung, sekaki pekanbaru, rawan kejahatan

Terminal Payung Sekaki Pekanbaru Rawan Kejahatan

Pekanbaru, (Antarariau.com) – Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Bandar Raya Payung Sekaki, Pekanbaru, Riau, rawan dengan tindak kejahatan seperti maling, jambret, dan copetan sehingga penumpang yang turun di tempat tersebut harus meningkatkan kewaspadaan.

Pengawas Area Terminal Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru Arlan di Pekanbaru, Selasa, meminta agar aparat keamanan bisa secara rutin melaksanakan patroli agar penumpang tidak was-was saat naik atau turun diterimal tersebut.

"Untuk penumpang yang datang pada malam hari disarankan untuk tidak turun diterminal agar terhindar dari aksi kejahatan," ujarnya.

Selain kondisi yang dianggap kurang aman, kawasan terminal ini juga berada jauh dari pusat kota dan berdampak pada enggannya mereka menggunakan terminal tersebut. Penumpang lebih memilih untuk naik dan turun dari luar terminal.

Situasi ini secara tidak langsung sangat mempengaruhi pendapatan dari perusahaan bus yang beroperasi dan pedagang yang berada di sekitar lingkungan terminal.

Seorang warga yang pernah naik di Terminal Payung Sekaki Yuri membenarkan terminal tersebut rawan dengan aksi kejahatan.

"Ada beberapa orang yang tidak jelas di dalam terminal tersebut. Mereka juga bukan penumpang, apakah mereka calo atau justru pelaku kejahatan kita tidak tahu dan semestinya orang tidak jelas tersebut ditertibkan," ujarnya.

Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Payung Sekaki atau yang lebih dikenal dengan Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (TBRPS) adalah sebuah terminal besar yang terletak di Pekanbaru, Riau.

Terminal ini dibangun untuk menggantikan Terminal yang sebelumnya, yaitu Mayang Terurai yang terletak di Jalan Nangka (Tuanku Tambusai) tepat di pusat kota.

Terminal Bandar Raya Payung Sekaki melayani trayek dari Riau menuju Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, Pulau Jawa, dan daerah lain di Pulau Sumatera.

Pewarta :
Editor: Antara
COPYRIGHT © ANTARA 2014

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.