Pekanbaru (Antrariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru menggratiskan biaya retribusi bagi pedagang besar yang bersedia direlokasi dari pinggir Jalan Tuanku Tambusai dan Soekarno Hatta ke terminal Bandar Raya Payung Sekaki untuk satu bulan.
"Pemkot akan gratiskan aktivitas bongkar muat di terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) selama satu bulan ke depan," kata Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Kota (Setko) Pekanbaru Azwan di Pekanbaru, Sabtu.
Azwan yang juga menjabat sebagai ketua tim yustisi penertiban pasar ini menjelaskan pemberian keringanan ini sebagai upaya merangsang pedagang perkulakan mau pindah.
"Selama satu bulan ke depan kami tidak lakukan pungutan biaya apa pun bagi seluruh transpor dan pedagang yang melakukan aktivitas bongkar muat di terminal," kata Azwan.
Azwan bercerita berbeda halnya bila aktivitas bongkar muat di Jalan Tuanku Tambusai dan Soekarno Hatta yang dimintai sejumlah uang oleh oknum tertentu yang jumlahnya dinilai memberatkan.
Dari informasi yang didapatnya, pedagang mengeluarkan biaya Rp60.000-Rp75.000 untuk biaya keamanan, kebersihan dan listrik jika bongkar muat di Jalan Tuanku Tambusai dan Soekarno Hatta .
"Bertahun-tahun uang tersebut tidak pernah masuk ke kas Pemko Pekanbaru sebagai penerimaan," tegasnya.
Padahal pedagang ini telah memanfaatkan fasilitas umum berupa jalan dan pedestrian untuk melakukan bongkar muat.
Selain menyebabkan limbah sampah, kemacetan lalu lintas juga telah membuat pengguna jalan raya di sekitar Jalan Tuanku Tambusai dan Soekarno Hatta terganggu.
Setelah aktivitas bongkar muat berjalan satu bulan di terminal, pihaknya kemudian akan melakukan evaluasi dan membahas berapa biaya retribusi yang tidak memberatkan mereka.
Pemerintah Kota Pekanbaru telah menurunkan 250 personel untuk menertibkan bongkar muat di sepanjang Jalan Tuanku Tambusai dan Soerkarno Hatta di Pasar Pagi Arengka.
Tujuan penertiban adalah menghindari kemacetan dan kebersihan kota serta keamanan. Selain juga sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 tahun 2002 tentang ketertiban umum.
"Makanya seluruh pedagang yang melakukan aktivitas bongkar muat didua lokasi tersebut, kami reloksi ke Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS)," kata ketua tim Azwan.