Kupang (ANTARA) - Sebanyak 80 pembalap even olahraga internasional Tour De EnteTe 2025 menyisir batas negara di etape kedua pada Kamis (11/9), dengan menempuh jarak 144,7 kilometer dari halaman Kantor Bupati Timor Tengah Utara (TTU) di Kefamenanu menuju Atambua Square, Kabupaten Belu.
“Etape ini menjadi istimewa karena para pembalap melintasi dua Pos Lintas Batas Negara (PLBN), yakni PLBN Wini dan PLBN Mota’ain, sekaligus disuguhi panorama hutan, garis pantai utara, hingga bukit-bukit berbatu khas Pulau Timor,” kata Wakil Bupati TTU Kamilus Elu saat melepas para pembalap di halaman Kantor Bupati TTU, Kamis.
Baca juga: Indonesia kirim lima atlet balap sepeda putri ke tiga ajang bergengsi di Vietnam
Menurut dia di Etape kedua itu bukan hanya lintasan balap, tetapi juga simbol persaudaraan di bumi Flobamorata.
Ia menambahkan, Tour De EnteTe bukan sekadar kompetisi olahraga, melainkan perayaan hidup, ketekunan, dan semangat pantang menyerah.
“Setiap kayuhan adalah doa, setiap keringat adalah daya tahan, dan setiap garis finis adalah kemenangan atas diri sendiri,” ujarnya.
Selain jalur panjang, pembalap juga dihadapkan pada tanjakan kategori sedang di Silawan dengan puncak 389 meter di atas permukaan laut, yang diperebutkan untuk gelar King of the Mountain.
Kamilus berharap even ini mampu mengangkat pariwisata dan sport tourism NTT sekaligus mempererat persaudaraan lintas negara.
“Kehadiran para pembalap adalah penghormatan bagi kami, di balik panas matahari dan tanjakan perbukitan tersimpan undangan persahabatan yang tulus,” ujar dia.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena menyampaikan dukungan penuh atas terselenggaranya Tour De EnteTe.
“Syukur kepada Tuhan etape pertama sudah selesai dengan baik, hari ini kita memasuki etape kedua. Semua panitia terus koordinasi agar acara ini sukses,” ujarnya.
Melki menekankan bahwa selain sport tourism, Tour De EnteTe juga diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Hadiah bagi juara tidak hanya berupa uang, tetapi juga produk UMKM sebagai cara memutar roda ekonomi daerah,” katanya.
Ia menambahkan, ajang balap sepeda bertaraf internasional ini menjadi sarana promosi NTT di panggung dunia.
“Bukan hanya lintasan alamnya yang menawan, tetapi juga kreativitas dan kekayaan budaya daerah di setiap kabupaten yang dilintasi,” kata Melki.
Etape kedua Tour De EnteTe melibatkan puluhan pembalap nasional dan internasional, dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan TNI untuk memastikan keamanan serta kelancaran jalannya perlombaan.
Di etape pertama Kupang-Kefamenanu dengan jarak 124 kilometer yang dilaksanakan pada Rabu (10/9) kemarin pembalap dari Perancis yang tergabung dalam Paris Cycling Team Axel Habert berhasil menjadi yang pertama masuk di garis finish dengan catatan waktu 4 jam 16 menit 56 detik.
Sementara itu, di posisi kedua ditempati Matej Drinovec, pembalap asal Australia yang tergabung dalam Nex Velofit dengan nomor Bib 55. Dia finis hampir bersamaan dengan Jericho Jay Acula Lucero (Bib 13) asal Filipina yang tergabung dalam team Go For Gold.
Baca juga: Lima negara ikuti Tour de Siak di Riau
Di kategori King of the Mountain, Muhamad Herlangga, pembalap asal Indonesia dari Nusantara BYC berhasil mengumpulkan poin terbanyak.
Pembalap dengan nomor Bib 93 ini berhasil mengumpulkan 10 poin sehingga dirinya berhak mengenakan Polkadot Jersey sebagai raja tanjakan.