Jakarta (ANTARA) - Indonesia mengirim lima pembalap sepeda putri terbaik untuk berkompetisi dalam tiga ajang balap bergengsi di Vietnam, yaitu Biwase Tour of Vietnam 2025 (6-11 Maret 2025), Biwase Criterium 2025 (12 Maret 2025), dan Biwase Cup 2025 (13-18 Maret 2025).
Kelima atlet tersebut adalah Ayustina Delia Priatna, Shafira Nur Azizah Gunawan Putri, Hadenova Majid An Naafi Putri, Andini Putri Anatasya, dan Melvia Pratista. Mereka didampingi oleh pelatih Rudy Dwi Januar serta Didit Purwanto sebagai mekanik, dengan dukungan penuh dari Bank Mandiri.
"Kami membawa lima pembalap dengan karakter all-rounder dan climber untuk menghadapi medan menantang di Biwase Tour of Vietnam yang didominasi trek menanjak," ujar Rudy kepada ANTARA, Kamis.
Rudy menjelaskan bahwa ajang Biwase Tour of Vietnam 2025, yang termasuk dalam kalender balap UCI 2.2, memiliki variasi trek datar dan tanjakan yang cukup menantang. Oleh karena itu, tim Indonesia menurunkan komposisi atlet dengan kemampuan all-rounder dan climber untuk menghadapi kompetisi ini.
"Kami memiliki dua climber, Hadenova Majid dan Shafira, sementara tiga lainnya berkarakter all-rounder. Kami berharap mereka bisa memberikan performa terbaik," ujarnya menambahkan.
Para pembalap yang tergabung dalam tim nasional itu merupakan atlet terbaik di ajang nasional dan didominasi oleh pesepeda muda. Bahkan, dua di antaranya, Melvia dan Shafira, akan menjalani debut di kancah internasional.
"Beberapa persiapan telah dilakukan di dalam negeri. Tim ini dibentuk dari atlet-atlet terbaik nasional untuk mewakili Indonesia," ujar Rudy.
"Targetnya adalah bisa menambah poin peringkat Asia dan menempati posisi 15-20 besar. Ini juga menjadi kesempatan bagi kami untuk melakukan regenerasi pembalap untuk ajang-ajang internasional ke depan," dia menambahkan.
Dengan durasi balapan yang mencapai 12 hari, Rudy telah menyusun strategi agar para atlet mampu meraih hasil optimal. Mereka akan menghadapi persaingan dari tim-tim internasional, seperti dari Prancis, Iran, Malaysia, Thailand, Mongolia, dan Filipina.
Total rute sepanjang 1.400 km akan menjadi tantangan tersendiri bagi para pembalap. Mereka akan melewati jalur pegunungan yang berat, termasuk di Bao Loc dan Prenn di Provinsi Lam Dong, serta Teluk Vinh Hy di Provinsi Ninh Thuan.
Selain menguji ketahanan fisik, ajang ini juga menjadi kesempatan bagi atlet Indonesia untuk meningkatkan daya saing di level internasional.