Bengkalis (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Sungai Pakning menegaskan bahwa minyak yang ditemukan tumpah di perairan sekitar Desa Gawar-Gawar, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, bukan berasal dari aktivitas operasional kilang. Hal ini disampaikan setelah dilakukan investigasi dan pengujian laboratorium atas temuan masyarakat yang dilaporkan pada Kamis, (26/6).
Laporan tumpahan minyak pertama kali diterima oleh perusahaan pada pukul 10.00 WIB. Menanggapi hal itu, tim gabungan yang terdiri dari unsur operasional, HSSE, keamanan perusahaan, serta perwakilan KSOP Sungai Pakning dan pihak kepolisian langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pengecekan menyeluruh terhadap fasilitas operasional perusahaan.
Pengecekan difokuskan pada outlet separator, muara separator, serta saluran pembuangan (seawer) yang berhubungan langsung ke laut. Hasilnya, tidak ditemukan indikasi adanya kebocoran ataupun tumpahan minyak dari unit operasi maupun fasilitas milik PT KPI RU II Sungai Pakning.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap transparansi dan pendekatan berbasis bukti, perusahaan kemudian mengambil sampel minyak dari lokasi kejadian untuk diuji di laboratorium. Hasil pengujian menunjukkan bahwa minyak yang ditemukan memiliki densitas sebesar 983,3 kg/m³ dan API gravity 12,3, jauh berbeda dari karakteristik produk yang dihasilkan kilang.
Produk minyak yang diproses di Kilang Sungai Pakning umumnya memiliki API gravity antara 20 hingga 28, yang berarti lebih ringan dari temuan tersebut. Hal ini memperkuat indikasi bahwa sumber tumpahan minyak tidak berasal dari aktivitas operasional kilang PT KPI RU II Sungai Pakning.
Meski hasil uji laboratorium membuktikan bahwa tumpahan tersebut bukan dari fasilitas perusahaan, PT KPI tetap menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat dengan turun langsung membantu proses pembersihan. Langkah-langkah penanggulangan dilakukan dengan melibatkan masyarakat, termasuk penggunaan oil absorbent, penyedotan minyak menggunakan vacuum truck, serta pengelolaan limbah sesuai ketentuan lingkungan.
“Berdasarkan hasil pengujian laboratorium, kami memastikan bahwa minyak yang ditemukan di laut tersebut bukan berasal dari aktivitas operasional kilang,” tegas Iswandi, SPV General Affair PT KPI RU II Sungai Pakning, dalam keterangannya, Senin (30/6).
“Meski demikian, kami tetap hadir di lapangan dan mengambil bagian aktif dalam proses pembersihan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar,” lanjut Iswandi.
PT KPI RU II Sungai Pakning berkomitmen untuk terus menjalankan operasional yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Perusahaan juga menegaskan akan memperkuat prosedur mitigasi risiko, meningkatkan pengawasan lingkungan, serta menjalin komunikasi terbuka dengan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk menjaga kondusivitas wilayah operasional.