Wartawan ANTARA jadi pemateri pelatihan jurnalistik KPI Sungai Pakning

id pt kpi sungai pakning,kilang pertamina indonesia sungai pakning,pelatihan jurnalistik,kecamatan bukit batu,kabupaten bengkalis

Wartawan ANTARA jadi pemateri pelatihan jurnalistik KPI Sungai Pakning

Wartawan LKBN ANTARA Alfisnardo saat memberikan materi teknink wawancara pada acara pelatihan jurnalistik tingkat SLTA sederajat yang ditaja PT KPI Sungai Pakning. (ANTARA/dok)

Bengkalis (ANTARA) - Untuk ketiga kalinya PT Kilang Pertamina Indonesia (KPI) Sungai Pakning berhasil menggelar pelatihan jurnalistik yang diikuti 30 siswa dan siswiSLTA sederajat yang dibuka langsung Jr Officer I Comrel & CSR PT KPI Unit II Sungai Pakning, Rahmad Hidayat, Minggu.

Dalam kegiatan itu, ada materitentang teknik penulisan berita oleh M. Fiza(RRI Bengkalis), teknik wawancara oleh Alfisnardo(LKBN ANTARA), serta foto jurnalistikoleh M.Ahwan(Riau Pos).

Dikatakan Rahmad Hidayat, kegiatan pelatihan jurnalistik ini sudah menjadi agenda tahunan bagi PT KPI dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang jurnalistik dalam penulisan berita yang benar bagi siswa/siswi tingkat SMA sederajat di Kecamatan Bukit Batu. Ia berharap, melalui pelatihan ini siswa bisa memahami kaedah-kaedah yang ada dalam jurnalistik.

"Saya berharap adik-adik sekalian bisa menyerap ilmu yang akan diberikan oleh narasumber sehingga kelak dapat memahami kaedah-kaedah yang ada dalam jurnalistik. Mudah-mudahan kelak akan menjadi seorang jurnalis yang handal yang berguna bagi masyarakat," pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang narasumber dari LKBN ANTARA,Alfisnardo dalam paparannya menjelaskan tentang teknik-teknik wawancara yang dilakukan oleh seorang jurnalis dalam menggali suatu permasalahan untuk dijadikan berita yang baik dan benar.

"Untuk mencari bahan berita, seorang wartawan harus memahami teknik-teknik wawancara. Berbagai macam wawancara bisa dilakukan, salah satunya wawancara cegat dan lain sebagainya," papar wartawan senior ini.

Lalu, Ketua PWI Kabupaten Bengkalis periode 2018-2021 itu juga menjelaskan, seorang wartawan dalam menulis berita harus berdasarkan fakta dan data yang ada.

"Berita tidak boleh fiktif tapi harus faktual. Jangan menyesatkan pembaca dan harus sesuai dengan kode etik dan kaedah-kaedah jurnalistik," tegas Alfis.

Pada kesempatan itu, Alfis juga mengingatkan dalam melakukan wawancara, seorang wartawan harus menjaga etika dalam bersikap dan bertutur kata.

"Utamakan etika dalam melakukan wawancara. Bersikaplah sopan dalam bertutur kata dan minta izin kepada narasumber sebelum melakukan wawancara.

Mudah-mudahan materi yang saya sampaikan hari ini dapat dipahami oleh semua peserta agar kelak bisa menjadi seorang jurnalis yang baik dan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik yang telah ditetapkan," pungkasnya.