Presiden China Xi Jinping sampaikan selamat ke Presiden baru Korsel Lee Jae-myung

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,China

Presiden China Xi Jinping sampaikan selamat ke Presiden baru Korsel Lee Jae-myung

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Jakarta (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping menyampaikan selamat kepada Lee Jae-myung yang telah terpilih dan dilantik sebagai Presiden Korea Selatan.

"Pada 4 Juni 2025, Presiden Xi Jinping menelepon Lee Jae-myung untuk mengucapkan selamat karena terpilih sebagai presiden Korea Selatan. Presiden Xi menyampaikan bahwa China dan Korea Selatan adalah tetangga dan mitra yang penting," demikian disebutkan dalam laman Kementerian Luar Negeri China yang diakses ANTARA di Beijing pada Kamis.

Pada Rabu (4/6) pagi, Komisi Pemilihan Umum Nasional Korea Selatan mengadakan pertemuan dan mengonfirmasi kemenangan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat dalam pemilihan presiden yang dilakukan pada Selasa (3/6). Lee memperoleh 49,42 persen suara, sementara Kim Moon-soo dari Partai Kekuatan Rakyat yang konservatif memperoleh 41,15 persen.

Lee Jae-myung kemudian langsung mengucapkan sumpah jabatan sesuai dengan Konstitusi negara di Majelis Nasional pada hari yang sama. Sesuai aturan pemilu sela di Korea Selatan, Lee langsung menjabat setelah verifikasi hasil pemilu, tanpa masa transisi formal.

"Selama 33 tahun sejak menjalin hubungan diplomatik, kedua pihak telah melampaui perbedaan ideologis dan sistem sosial, bekerja sama dan mencapai perkembangan hubungan bilateral yang stabil dan sehat, tidak hanya meningkatkan kesejahteraan kedua bangsa tapi juga memberikan kontribusi positif untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas, pembangunan, dan kemakmuran kawasan," demikian disebutkan dalam laman tersebut.

Presiden Xi juga menekankan menekankan pentingnya untuk mempererat hubungan antara China dan Korea Selatan terlebih perubahan kondisi internasional dan regional yang semakin meningkat.

"Sebagai negara penting di dunia dan kawasan, China ingin bekerja sama dengan Korea Selatan dengan teguh menghargai hubungan bertetangga yang, bersahabat, berpegang teguh pada tujuan saling menguntungkan," tambah Presiden Xi.

Sementara dalam konferensi pers rutin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian mengatakan hubungan CHina dan Korea Selatan tidak menargetkan pihak ketiga mana pun, dan tidak boleh diganggu oleh faktor pihak ketiga mana pun.

"China menentang negara-negara yang membuat blok dan melakukan konfrontasi blok. Kami siap bekerja sama dengan Korea Selatan untuk mempererat hubungan bilateral yang kuat dan stabil demi kepentingan kedua bangsa, dan memainkan peran positif dalam menjadikan kawasan agar lebih damai, stabil, dan sejahtera," kata Lin Jian.

China, kata Lin Jian, juga selalu mengikuti prinsip tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, dan tidak pernah dan tidak akan pernah mencampuri urusan dalam negeri negara mana pun.

"China tidak akan bertindak seperti AS, mencampuri urusan dalam negeri negara lain, jadi berhenti mencoba menabur perselisihan antara China dan Korea Selatan," ungkap Lin Jian.

Saat dilantik sebagai Presiden Korea Selatan ke-21, Lee Jae-myung berjanji untuk menegakkan konstitusi, melindungi negara, dan mengupayakan unifikasi Korea secara damai.

Lee kemudian menyampaikan pidato yang mengatakan akan memperkuat kerja sama trilateral antara Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang, berdasarkan aliansi bilateral dengan AS. Ia juga menyebut hubungan dengan negara tetangga akan dijalin dari sudut pandang pragmatis dan kepentingan nasional.

Mengenai Korea Utara, Lee mengatakan akan merespons provokasi nuklir dan militer dengan aksi penggentar yang kuat didasarkan pada aliansi militer AS-Korea Selatan.

Namun, Lee juga mengatakan akan membuka saluran komunikasi dengan Korea Utara dan berupaya mewujudkan perdamaian di Semenanjung Korea melalui dialog dan kerja sama.

Baca juga: Genjot perdagangan, pelabuhan Irkeshtam paling barat di China beroperasi 24 jam

Baca juga: ASEAN bersama GCC dan China kecam serangan terhadap warga sipil di Gaza