Bengkalis (ANTARA) - Bencana banjir kembali melanda wilayah Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, dua desa yang terdampak diantaranya Desa Muara Dua dan Desa Bandar Jaya. Ketinggian air yang menggenangi rumah warga di kedua dusun tersebut bervariasi antara 20 hingga 45 cm.
Meski belum berada pada level kritis, pihak berwenang tetap memberikan imbauan kepada warga untuk waspada dan segera mengungsi jika debit air terus meningkat.
Dipimpin Kapolsek Siak Kecil IPTU Eko Wahyu Bersama jajaran dan perangkat desa dan BPPD pada Minggu (13/4) langsung menyasar di dua lokasi tersebut dan melakukan kegiatan penanganan bencana banjir sekaligus pendistribusian bantuan sembako kepada warga yang terdampak banjir.
"Dari hasil pengecekan lapangan, banjir yang terjadi disebabkan oleh curah hujan tinggi yang terus mengguyur wilayah tersebut, serta luapan Sungai Siak Kecil yang tidak jauh dari pemukiman warga. Di Dusun Jadi Mulyo Desa Muara Dua, tercatat sebanyak 20 rumah warga terendam air, sementara di Dusun Suka Damai Desa Bandar Jaya terdapat 4 rumah yang terdampak," kata Kapolsek,
Dikatakan Kapolsek,Jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir di Dusun Jadi Mulyo mencapai 79 KK, sedangkan di Dusun Suka Damai sebanyak 33 KK. Sebagian warga masih bertahan di rumah masing-masing, namun sejumlah lainnya telah mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Di Dusun Jadi Mulyo, terdapat 4 KK atau 8 jiwa yang mengungsi ke rumah keluarga mereka. Sementara itu, di Dusun Suka Damai, 2 KK atau 7 jiwa mengungsi ke perumahan guru SD Negeri 16 Siak Kecil, 3 KK atau 9 jiwa ke Gedung Serbaguna Kantor Desa Bandar Jaya, dan 4 KK atau 6 jiwa memilih tinggal bersama keluarga mereka," kata perwira berpangkat dua balok ini.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolsek Siak Kecil turut menyerahkan bantuan sembako kepada warga yang terdampak banjir. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat selama masa tanggap darurat banjir.
"Meski dalam kondisi banjir, aktivitas warga di kedua dusun masih berlangsung seperti biasa. Sebagian besar warga tetap beraktivitas dengan memanfaatkan sepeda motor dan perahu sampan sebagai sarana transportasi utama mereka," ungkap Eko.
Pihak kepolisian, pemerintah desa, dan BPBD akan terus memantau kondisi banjir di wilayah tersebut serta siap melakukan langkah lanjutan apabila situasi memburuk. Warga diimbau tetap waspada terhadap potensi bahaya, termasuk ancaman dari binatang liar dan risiko sengatan listrik akibat genangan air.
