Beijing (ANTARA) - China menambahkan enam perusahaan AS ke daftar hitam entitas. Perusahaan-perusahaan tersebut, tanpa menghiraukan penolakan keras dari China, dalam beberapa tahun terakhir telah berpartisipasi dalam penjualan senjata ke Taiwan atau terlibat dalam apa yang disebut sebagai kerja sama teknologi militer dengan Taiwan, yang secara serius merongrong kedaulatan nasional, keamanan, dan kepentingan pembangunan China, ungkap juru bicara (jubir) Kemendag China dalam sebuah pernyataan.
Menurut pernyataan jubir itu, China meminta pertanggungjawaban keenam perusahaan itu atas kegiatan mereka yang melanggar hukum, sesuai dengan hukum dan peraturan yang relevan.
China selalu menangani isu-isu yang berkaitan dengan daftar hitam entitas dengan hati-hati, dan hanya menargetkan sedikit entitas asing yang merongrong keamanan nasional China, kata jubir itu.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan bagi entitas asing yang jujur dan taat hukum," ujar sang jubir.
Seperti yang sudah-sudah, pemerintah China menyambut baik perusahaan dari semua negara untuk berinvestasi dan beroperasi di China, serta berkomitmen menyediakan lingkungan bisnis yang stabil, adil, dan dapat diprediksi bagi perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi sesuai dengan hukum dan peraturan, ungkap jubir tersebut.
Baca juga: China dukung rencana pembicaraan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat
Baca juga: Pemerintah China kecam penerapan tarif oleh AS tapi terbuka untuk negosiasi
