Jakarta (ANTARA) - World Boxing Association (WBA) mengemukakan petinju Sultan Zaurbek dan Batyrzhan Jukembayev mampu mendominasi malam pertarungan di Barys Arena, Astana, Kazakhstan, untuk merebut mahkota WBA Continental di kelas yang berbeda.
"Kedua petarung Kazakhstan itu mencetak pernyataan tegas di depan pendukung tuan rumah, dan dengan kemampuan baru mereka di WBA Continental, mereka memposisikan diri mereka sebagai penantang serius dalam divisi mereka," demikian laporan WBA melalui laman resmi asosiasi itu yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Dalam laga utama, Sultan Zaurbek yang tak terkalahkan dengan 20 kemenangan,14 kemenangan knockout (KO), mampu mempertahankan rekor sempurnanya dengan kemenangan mutlak atas petinju Afrika Selatan, Azinga Fuzile.
Dalam sepuluh ronde taktis, atlet unggulan dalam divisi kelas bulu super itu mengendalikan ritme pertandingan, menempatkan serangannya dengan akurasi layaknya seorang penembak jitu, serta secara sistematis mematahkan serangan Fuzile.
Fuzile, yang dikenal atas pengalaman dan kegigihannya, datang dengan tekad merebut gelar juara, namun secara konsisten kalah oleh kombinasi dan footwork bersih milik Zaurbek.
Petarung Kazakhstan itu tetap berada selangkah di depan sepanjang malam, membuktikan bahwa ia siap menghadapi nama-nama besar di atas panggung dunia.
Para juri melihat hal itu dengan jelas untuk keunggulan Zaurbek, dan memberinya gelar juara kelas bulu super WBA Continental di depan para pendukung tuan rumah.
Dalam laga pendukung utama, Batyrzhan Jukembayev dengan 22 kemenangan (17 kemenangan KO) dan satu kali kalah, juga tampil nyaris tanpa cela, dan meraih kemenangan mutlak atas Kane Gardner dari Inggris dalam pertandingan kelas ringan super yang berlangsung selama sepuluh ronde.
Para juri memberi nilai 100-89, 100-89, dan 100-90, semuanya untuk kemenangan Jukembayev, yang kini merebut sabuk kelas ringan super WBA Continental.
Jukembayev melakukan pendekatan yang bedah, menggunakan pergerakan, sudut tajam dan jab keras untuk membuat Gardner frustrasi sejak ronde pertama.
Terlepas dari ketangguhan dan keinginan Gardner untuk bertukar serangan, ia tak dapat menemukan cara untuk menembus pertahanan atlet Kazakhstan itu atau menyamai serangannya.
"Zaurbek dan Jukembayev tidak lagi terlihat sebagai calon juara dan lebih terlihat sebagai penantang gelar juara dunia di masa depan," demikian WBA.
Baca juga: Petinju tak terkalahkan Lester Martinez dan James bertemu rebut gelar WBA
Baca juga: Petinju Thailand Phongthep Homjui pertahankan sabuk kelas ringan super WBA Asia