Pekanbaru, (Antarariau.com) - Legislator DPRD Riau menyesalkan terlambatnya provinsi yang dijuluki "Bumi Lancang Kuning" itu melakukan pemekaran wilayah kabupaten/kota sehingga pemerataan sulit tercapai hingga saat ini.
"Riau hanya memiliki 12 Kabupaten/kota, padahal wilayahnya dua kali lipat dibanding Sumatera Barat yang memiliki 19 kabupaten/kota. Penduduk Riau juga lebih banyak," kata legislator DPRD Riau Komisi C, Akir Jauhari di Pekanbaru, Selasa
Lebih lanjut dikatakannya, segala kriteria dirasakan telah cukup untuk itu jika melihat kondisi kabupaten/kota yang ada. Menurutnya, rata-rata Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) telah lebih dari Rp1 triliun.
Ia mengatakan untuk satu kabupaten/kota diperkirakan APBD sebesar Rp500 miliar telah bisa mencukupi untuk berdiri sendiri. Selain itu, daerah tentu juga mendapatkan dana alokasi umum dan khusus yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Jadi apalagi yang dikhawatirkan? Kalau kepala daerah induknya takut pendapatan daerah kurang, Saya lihat tidak terlalu pengaruh dan yang didapat sekarang ini sepertinya itu-itu saja," ungkapnya.
Saat ini, katanya, jarak satu kabupaten ke kabupaten lainnya ada yang mencapai waktu setengah hari. Hal ini tentu membuat masyarakat enggan untuk bergerak mengingat jauhnya jarak yang akan ditempuh.
"Di Sumbar dalam waktu satu jam dua jam saja kita telah bisa berpindah ke kabupaten/kota lain. Bahkan ada yang lebih pendek dari itu," jelasnya.
Meskipun terlambat, ia menilai pemekaran harus tetap dimulai dan digesa kembali. Ia menyerukan kepada kepala daerah untuk memekarkan daerah tingkat desa/kelurahan dan kecamatan sehingga pemekaran kabupaten/kota bisa dirancang.
Ia menyampaikan bahwa dengan adanya pemekaran, maka pemerataan akan terjadi sehingga perkembangan tidak hanya dirasakan di Ibukota yakni Pekanbaru saja yang saat ini juga dirasakan telah padat.
"Fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan/mall telah ada di seluruh penjuru Kota Pekanbaru dan sering membuat arus lalu lintas macet," ujarnya.
Bahkan, sambungnya, akan bertambah satu lagi yang lokasinya persis di depan mall yang telah ada di Jalan Soekarno-Hatta. "Tidak terbayang macetnya nanti apalagi pembangunan jalan layang di persimpangan tersebut tidak jadi," ucapnya.
Berita Lainnya
Legislator: Kegiatan Lomba Batik Trenggalek Bertutur bukti cinta budaya lokal
13 December 2024 14:28 WIB
Legislator minta keamanan Warga Negara Indonesia di Suriah jadi prioritas
11 December 2024 13:08 WIB
Legislator sebut membangun pabrik bioethanol perumakan langkah penting PNRE
11 December 2024 12:43 WIB
Legislator harap pulau sampah bisa jadi sarana edukasi dan rekreasi
22 May 2024 15:00 WIB
Legislator nilai RDF Rorotan mampu perpanjang umur TPA yang semakin terbatas
16 May 2024 13:41 WIB
Puluhan legislator AS desak Joe Biden halangi serangan Israel ke Rafah
03 May 2024 13:05 WIB
Legislator ingatkan tempat penampungan hewan tak cemari lingkungan sekitar
30 April 2024 15:52 WIB
Legislator minta perusahaan segera rapikan kabel fiber optik
13 March 2024 14:04 WIB