Washington (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump mempertimbangkan kemungkinan untuk menarik pasukan militer AS dari Suriah, kata Gedung Putih pada Jumat (31/1).
"Dia, sebagai Panglima Tertinggi Militer Amerika Serikat, berhak meninjau penempatan pasukan di luar negeri kapan saja," kata juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt kepada wartawan.
Ketika ditanya apakah isu tersebut menjadi topik yang tengah dibahas pemerintah, Leavitt hanya berkata, "Ya."
Trump pada Kamis (30/1) mengemukakan bahwa dirinya "akan membuat keputusan" terkait pasukan AS yang telah ditempatkan untuk mendukung upaya melawan ISIS (Daesh) di Suriah.
"Kami tidak terlibat di Suriah. Suriah sudah dalam kekacauannya sendiri. Mereka sudah mengalami cukup banyak kekacauan di sana. Mereka tidak butuh keterlibatan kami," katanya.
Lembaga penyiaran publik resmi Israel, Kan, pada Selasa (28/1) melaporkan bahwa "para pejabat senior Gedung Putih menyampaikan pesan kepada rekan-rekan mereka di Israel yang mengindikasikan bahwa Presiden Trump bermaksud menarik ribuan pasukan AS dari Suriah."
Menurut pengumuman Pentagon pada Desember lalu, AS memiliki sekitar 2.000 tentara yang dikerahkan di Suriah, yang berarti sekitar 1.100 lebih banyak dari yang diungkapkan sebelumnya.
Baca juga: Utusan Presiden AS Donald Trump puji kemajuan hebat di perundingan gencatan senjata Gaza
Baca juga: Rusia berharap dapat lanjutkan dialog dengan AS usai kemenangan Donald Trump
Sumber: Anadolu